Kredit Foto: Ida Umy Rasyidah
Menteri PPN/Kepala Bappenas RI, Rachmat Pambudy, menegaskan penguatan ekonomi syariah menjadi salah satu strategi kunci untuk menekan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Rachmat menargetkan, dengan memanfaatkan ekonomi syariah lemiskinan ekstrem dapat dihapus pada 2025 sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045.
"Sasaran pembangunan kita 2045 supaya kita mencapai pendapatan per kapita setara negara maju, kemiskinan ekstrim sudah harus hilang tahun ini juga, kemiskinan tidak ada lagi di bumi Pertiwi kita," jelas Rachmat dalam Sarasehan Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah “Refleksi Kemerdekaan RI Ke-80 Tahun 2025”, Rabu (13/8/2025).
Baca Juga: Bappenas Ingin Balikkan Tren Deindustrialisasi, Targetkan Kontribusi Industri Tembus 20% PDB
Rachmat menambahkan, pembangunan nasional tidak cukup hanya mengandalkan kecerdasan intelektual dan sosial, namun juga harus mengedepankan kecerdasan berbasis nilai luhur dan agama. Menurutnya, ekonomi syariah yang berkeadilan dan berkeberkahan menjadi salah satu kunci.
"Kita sudah mengarah kepada pencapaian Global Islamic Economic Indicator kita. Aset wakaf terhadap PDP kita harus terus ditingkatkan sedemikian rupa sehingga kita bisa meningkatkan indeks kita di keuangan global, khususnya keuangan islam kita," ujarnya.
Baca Juga: Kementerian PKP dan Bappenas Matangkan Skema Bantuan dan Insentif Rumah Murah
Ia mengajak pelaku ekonomi syariah untuk memperkuat implementasi zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan berbasis prinsip syariah, demi memperbaiki peringkat Indonesia di kancah global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Djati Waluyo