Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Majukan Industri, RI Butuh Generasi Siap Jadi Pemain Global

        Majukan Industri, RI Butuh Generasi Siap Jadi Pemain Global Kredit Foto: KITB
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengungkapkan Indonesia memiliki modal besar berupa kekayaan sumber daya alam yang melimpah untuk memajukan industri nasional.

        Potensi ini akan memberikan manfaat maksimal jika dikelola oleh sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dengan menguasai teknologi, memiliki inovasi, dan berkarakter kuat.

        Baca Juga: Kemenpar Ajak Jadikan Wonderful Indonesia Award Tingkatkan Kualitas Pariwisata

        Ini disampaikan Wamenperin pada saat memberikan kuliah umum di hadapan mahsiswa baru kampus Politeknik Industri Logam Morowali (PILM) Sulawesi Tengah, Rabu (13/8/2025).

        “Inilah tantangan sekaligus peluang bagi generasi muda, khususnya mahasiswa PILM, untuk menjadi bagian penting dalam pembangunan industri nasional,” tuturnya, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Kamis (14/8).

        Keunggulan mahasiswa PILM, lanjut Faisol, adalah lokasi kampus yang berdampingan langsung dengan kawasan industri. Kedekatan ini memberi kesempatan besar bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman praktik yang relevan dan memahami proses industri secara langsung, sesuatu yang tidak semua perguruan tinggi miliki.

        “Saya pesan kepada adik-adik untuk terus belajar, menempa diri, baik teori maupun praktik, karena lapangan kerjanya sudah ada,” tegasnya.

        Wamenperin juga memaparkan bahwa Kementerian Perindustrian telah memiliki peta jalan dalam pembangunan industri nasional, yang salah satu fokusnya pada pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kompetensi serta link and match dengan industri. 

        “Program ini dirancang agar sejalan dengan kebutuhan dunia industri, sehingga lulusan politeknik di lingkungan Kemenperin dapat langsung terserap di dunia kerja dan memiliki daya saing di tingkat global,” imbuhnya.

        Faisol berharap kepada para mahasiswa baru di PILM tidak hanya melihat perkuliahan sebagai rutinitas akademik, tetapi juga sebagai tahap pembentukan diri menjadi profesional industri yang tangguh, berwawasan luas, dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. 

        “Indonesia membutuhkan generasi yang siap menjadi pemain global, bukan hanya penonton di era industri modern,” ungkapnya.

        Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan menyampaikan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah di Morowali dan sejumlah perusahaan di kawasan IMIP dalam rangka mengembangan SDM industri yang kompeten melalui peran PILM.

        “Dengan dukungan semua pihak, ketersediaan kekayaan sumber daya alam, dan peluang belajar yang strategis di PILM, kami optimistis para mahasiswa di PILM dapat menjadi motor penggerak kemajuan industri nasional menuju visi Indonesia sebagai negara industri yang maju dan berdaya saing tinggi,” paparnya.

        Masrokhan menyebutkan, setiap angkatan, para lulusan D3 PILM telah menyentuh angka serapan kerja di industri lebih dari 80 persen, sementara sisanya masih dalam proses perekrutan dan ada juga yang melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. 

        “PILM merupakan aset penting bagi pendidikan vokasi di wilayah timur Indonesia, karena didukung sarana dan prasarana yang lengkap, tenaga pengajar yang profesional, dan lembaganya dikelola dengan baik,” jelasnya.

        Saat ini, PILM memiliki tiga program studi Diploma 3 (D3) yang relevan dengan kebutuhan industri logam, yakni Teknik Kimia Mineral, Teknik Listrik dan Instalasi, serta Teknik Perawatan Mesin. “Ketiga program studi ini mencerminkan orientasi vokasi yang kuat, memadukan teori, praktik, dan relevansi dengan kebutuhan dunia industri saat ini,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: