Perjalanan Frisian Flag dari Koperasi Belanda hingga Produsen Susu Besar di Indonesia
Kredit Foto: FFI
Frisian Flag, yang di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan “Susu Bendera”, telah menjadi bagian dari perjalanan gizi keluarga selama lebih dari satu abad. Kisahnya bukan sekadar tentang produk susu, melainkan perjalanan adaptasi, inovasi, dan komitmen jangka panjang yang mengakar di masyarakat.
Awalnya, merek ini lahir dari semangat gotong royong para peternak sapi perah di Belanda pada akhir 1800-an. Mereka membentuk koperasi untuk memastikan distribusi dan kualitas susu di era ketika teknologi pendinginan belum tersedia. Koperasi itu, yang kini dikenal sebagai FrieslandCampina, berbasis di Amersfoort, Belanda, dan berkembang menjadi koperasi peternakan sapi perah terbesar di dunia, dengan lebih dari 12.000 peternak anggota dari Belanda dan Jerman, serta 23.816 karyawan di lebih dari 100 perusahaan di seluruh dunia.
Perjalanan Frisian Flag ke Indonesia dimulai pada 1922, ketika produk susu kental manisnya diimpor ke Hindia Belanda. Masyarakat setempat menjulukinya “Susu Cap Bendera” karena logo bendera di kemasannya, nama yang hingga kini melekat di hati konsumen. Popularitasnya semakin menguat, terutama di tahun 1930-an, ketika perusahaan secara resmi memasarkan produknya dengan nama Soesoe Tjap Bendera agar lebih mudah diucapkan oleh masyarakat lokal.
Setelah terhenti akibat gejolak perang, Frisian Flag kembali ke Indonesia pada 1950. Tonggak penting tercapai pada 1968 dengan berdirinya PT Friesche Vlag Indonesia, menandai peralihan dari sekadar importir menjadi produsen lokal. Dua pabrik di Jakarta Timur, Pasar Rebo (1971) dan Ciracas (1972), dibangun untuk memperkuat produksi. Nama perusahaan berubah menjadi PT Frisian Flag Indonesia (FFI) pada 2002, seiring dengan penguatan identitas merek.
Baca Juga: Cerita Suksesnya Harry Susilo, dari Bisnis Kerupuk hingga Gurita Bisnis Sekar Group
Transformasi besar juga terjadi di tingkat global. Pada 2008, Royal Friesland Foods bergabung dengan Campina, membentuk Royal FrieslandCampina N.V. Merger ini memperluas jangkauan dan kekuatan investasi, memungkinkan Indonesia menjadi salah satu pasar prioritas.
Meski awalnya mengandalkan susu kental manis, Frisian Flag terus berinovasi. Susu bubuk mulai diproduksi pada 1979, disusul susu cair pada 1991. Portofolionya pun berkembang dengan rebranding strategis, dari Frisian Flag 123 & 456 menjadi Jelajah & Karya, kemudian Primanutri, hingga kini dikenal sebagai Frisian Flag Primagro. Produk anak-anak juga mengalami pembaruan citra, termasuk peluncuran Frisian Flag Nutribrain Omega 3 & 6 pada 2024.
Tidak berhenti di situ, inovasi merambah kategori baru, seperti susu sereal, Frisian Flag Energo, Energo+, dan bahkan keju blok Energo Cheddar yang diluncurkan pada Februari 2025. Langkah ini menunjukkan ambisi besar perusahaan untuk menjadi penyedia solusi nutrisi lengkap bagi keluarga Indonesia.
Puncak pencapaian terbaru adalah peresmian pabrik ketiga di Cikarang pada 2 Juli 2024. Dengan investasi €257 juta, fasilitas seluas 25,4 hektar ini menjadi pusat produksi strategis untuk Asia Tenggara. Kapasitasnya mampu memproses 400.000 kg susu segar per hari, dengan target produksi tahunan hingga 1 miliar kg. Lebih dari sekadar pabrik, ini adalah komitmen untuk menghadirkan produk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau, sekaligus berkontribusi pada perbaikan gizi nasional, termasuk mengatasi masalah stunting.
Baca Juga: Cerita Suksesnya Harry Susilo, dari Bisnis Kerupuk hingga Gurita Bisnis Sekar Group
Frisian Flag juga membawa misi keberlanjutan. Hingga 2021, emisi gas rumah kaca berhasil ditekan 38%, dan pabrik Cikarang menggunakan teknologi ramah lingkungan seperti boiler biomassa dan panel surya untuk memangkas emisi CO₂ hingga 45%. Program “Zero Landfill” telah menurunkan sampah ke TPA dari 64% menjadi 13% hanya dalam setahun.
Melalui “Dairy Development Programme,” perusahaan juga memberdayakan peternak lokal lewat pembentukan Dairy Village di Lembang, Jawa Barat, yang didukung pemerintah Belanda dan Indonesia. Program ini menyediakan fasilitas modern dan pelatihan untuk memastikan pasokan susu segar berkualitas tinggi sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak.
Kini, Frisian Flag Indonesia mempekerjakan lebih dari 6.800 karyawan dengan jaringan penjualan di kota-kota besar seperti Medan, Surabaya, Yogyakarta, Makassar, Palembang, dan Bandung.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: