Kredit Foto: TV Parlemen
Presiden RI Prabowo Subianto memaparkan delapan program prioritas dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, yang diarahkan untuk memperkuat kemandirian ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Prabowo menegaskan APBN harus menjadi instrumen utama bagi kemakmuran rakyat. “RAPBN 2026 kita utamakan pada delapan agenda prioritas,” ujarnya, dalam Pidato Pengantar RAPBN 2026 dan Nota Keuangan di Rapat Paripurna DPR, Jakarta, Jumat (15/8).
Program pertama adalah ketahanan pangan, mencakup swasembada beras dan jagung, stabilisasi harga, peningkatan kesejahteraan petani, pencetakan sawah baru, distribusi pupuk bersubsidi tepat sasaran, penyediaan bibit unggul, serta modernisasi alat pertanian. Pemerintah mengalokasikan Rp164,4 triliun, termasuk Rp46,9 triliun untuk subsidi 9,62 juta ton pupuk dan Rp22,7 triliun untuk memperkuat peran Bulog.
Baca Juga: Prabowo Bidik APBN Nol Defisit pada 2027-2028
Prioritas kedua, ketahanan energi, diarahkan pada peningkatan produksi minyak dan gas, menjaga harga energi, serta percepatan transisi ke energi bersih seperti surya, hidro, panas bumi, dan bioenergi. Targetnya, 100% pembangkitan listrik dari energi baru terbarukan dalam 10 tahun. Alokasi anggaran ketahanan energi 2026 mencapai Rp402,4 triliun, meliputi subsidi energi, insentif pajak, dan pengembangan energi bersih.
Ketiga, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk 82,9 juta penerima manfaat, termasuk siswa, ibu hamil, dan balita, dengan anggaran Rp335 triliun. Program ini diharapkan meningkatkan kualitas gizi, menghapus stunting, serta menggerakkan ekonomi lokal dan UMKM.
Keempat, pendidikan bermutu, dengan alokasi Rp757,8 triliun atau 20% APBN — tertinggi dalam sejarah Indonesia. Fokus diarahkan pada peningkatan kualitas guru, pendidikan vokasi, kurikulum yang relevan dengan dunia kerja, serta beasiswa melalui Program Indonesia Pintar, KIP Kuliah, dan LPDP.
Kelima, kesehatan berkualitas yang merata dan adil, dengan anggaran Rp244 triliun untuk memperluas akses Jaminan Kesehatan Nasional bagi 96,8 juta warga miskin dan rentan, revitalisasi rumah sakit, percepatan penurunan stunting, program cek kesehatan gratis, serta pengendalian penyakit menular.
Baca Juga: Prabowo Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,4% di 2026
Keenam, penguatan ekonomi rakyat melalui 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih yang memudahkan akses sembako, pupuk, dan layanan keuangan desa. Pemerintah menyediakan pembiayaan murah melalui Bank Himbara untuk mendorong kemandirian ekonomi pedesaan dan memutus ketergantungan pada rentenir.
Ketujuh, pertahanan semesta, dengan modernisasi alutsista, penguatan komponen cadangan, dukungan industri strategis nasional, dan pemanfaatan sumber daya mineral tanah jarang (rare earth) untuk mendukung teknologi dan pertahanan.
Kedelapan, percepatan investasi dan perdagangan global, termasuk hilirisasi industri senilai US$38 miliar di sektor mineral, pertanian, perikanan, dan energi terbarukan. Pemerintah menargetkan pembangunan 770 ribu rumah rakyat melalui berbagai skema pembiayaan, seperti FLPP, BSPS, dan PPN DTP.
Prabowo menutup pidatonya dengan menegaskan peran APBN sebagai katalis pembangunan. “APBN sebagai katalis, peran Danantara dan swasta harus semakin diperkuat,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait: