Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BEI: Kode Domisili Investor Retail Masih Tahap Persiapan

        BEI: Kode Domisili Investor Retail Masih Tahap Persiapan Kredit Foto: Uswah Hasanah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan penerapan kode domisili bagi investor ritel melalui anggota bursa (AB) berjalan bertahap sesuai kesiapan industri.  Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, menyatakan sebagian AB sudah mulai mempersiapkan sistem untuk mendistribusikan informasi tersebut.

        “Data dari kami masih dalam bentuk mentah. AB perlu melakukan packaging agar lebih mudah dipahami investor. Beberapa AB sudah menampilkan, sebagian lain masih menyiapkan redistribusi,” ujar Irvan dalam keterangannya di Jakarta, Senin (1/9/2025).

        Irvan menegaskan, informasi kode domisili saat ini ditujukan khusus untuk investor ritel pemilik SID. Penerapannya belum mencakup investor institusi pada tahun ini, namun akan dievaluasi kembali pertengahan 2026. 

        Baca Juga: BEI Berencana Buka Kembali Akses Kode Domisili Investor

        “Masih subject to review, akan diumumkan kategori yang dipilih seperti IDX30 atau LQ45,” jelasnya.

        Menurutnya, kebijakan ini tengah dibahas bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait waktu efektif pelaksanaan. Rencananya kode domisili diterapkan pada 29 September 2025, tetapi masih menunggu keputusan final. 

        “OJK juga belum menentukan apakah akan dicabut atau diperbolehkan. Kita masih diskusikan, melihat perkembangan terakhir,” kata Irvan.

        Baca Juga: BEI Tetap Buka Perdagangan di Tengah Demo, Ini Alasannya

        Di sisi lain, BEI menanggapi kekhawatiran pasar terkait aksi panic selling dan aliran modal asing keluar saat demonstrasi besar pekan lalu.  Irvan menyebut, meski sempat tercatat outflow Rp1,2 triliun, investor asing masih mencatatkan posisi net buy secara kumulatif Rp1,4 triliun hingga akhir Agustus.

        Ia menambahkan, fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat sehingga optimisme pasar diyakini bertahan. 

        “Pada saat rebalancing MSCI, kita justru mencatatkan inflow besar hingga Rp45 triliun. Ini menunjukkan kepercayaan investor asing masih tinggi,” ujarnya.

        Baca Juga: Bos BEI : Investor Asing Sebabkan Tekanan IHSG, Bukan Fundamental

        BEI menekankan komitmennya menjaga momentum positif pasar modal dengan memastikan transparansi data investor melalui kode domisili serta koordinasi dengan regulator untuk menjaga stabilitas pasar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Djati Waluyo

        Bagikan Artikel: