Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Proyeksikan Suku Bunga The Fed Turun ke 3% pada 2026, Bos BI Bongkar Dampaknya Buat RI

        Proyeksikan Suku Bunga The Fed Turun ke 3% pada 2026, Bos BI Bongkar Dampaknya Buat RI Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bank Indonesia (BI) memperkirakan Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat akan kembali menurunkan suku bunga acuan menjadi 4% pada 2025, setelah sebelumnya berada di level 4,5%. Proyeksi tersebut disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Rapat Kerja Komite IV bersama pemerintah, Selasa (2/9/2025).

        Perry menjelaskan, penurunan suku bunga The Fed diperkirakan mencapai 50 basis poin tahun ini, dan tren pelonggaran masih akan berlanjut pada 2026. "Di Amerika dipergerakan suku bunga kebijakan monoternya akan turun sekitar 50 basis poin tahun ini dari 4,5% ke 4%, tahun depan ke sekitar 3%," kata Perry.

        Ia menambahkan, kebijakan moneter AS tersebut akan berdampak terhadap pergerakan imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun milik pemerintah Indonesia. Menurutnya, perubahan di AS cenderung memengaruhi stabilitas pasar keuangan domestik.

        Baca Juga: Bank Belum Juga Turunkan Bunga Kredit, Bos BI Sampai Temui Bankir

        Perry memperkirakan yield surat utang pemerintah Indonesia tenor 10 tahun akan ikut bergerak turun seiring penyesuaian global. "Itu saja ini juga akan berdampak pada perkiraan bahwa suku bunga SBN kita yang 10 tahun juga kemungkinan akan lebih stabil bahkan kecenderungannya menurun," ujarnya.

        Baca Juga: Ekonomi Dunia Terancam, Bahayanya Jika Trump Copot Ketua The Fed Jerome Powell

        Sejalan dengan proyeksi tersebut, BI telah melakukan pelonggaran kebijakan moneter di dalam negeri. Sepanjang 2025, BI menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebanyak empat kali, masing-masing 25 basis poin pada Januari, Mei, Juli, dan Agustus. Terakhir, BI Rate turun menjadi 5% pada Agustus 2025, level terendah sejak akhir 2022.

        Langkah ini dilakukan BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, mendorong pertumbuhan kredit, serta menyeimbangkan tekanan inflasi. Perry menegaskan, ruang pelonggaran masih terbuka menyesuaikan kondisi eksternal dan domestik, termasuk arah kebijakan moneter global.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Cita Auliana
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: