Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gelar Silatnas, Gapembi Pertegas Komitmen Dukung Sukses Program Makan Bergizi Gratis

        Gelar Silatnas, Gapembi Pertegas Komitmen Dukung Sukses Program Makan Bergizi Gratis Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Silaturahmi Nasional (Silatnas) Gabungan Pengusaha Dapur Makan Bergizi Indonesia (Gapembi) pada 7–8 September 2025 di Jakarta menjadi momentum penting konsolidasi perdana sejak organisasi ini berdiri pada April lalu. Forum ini tidak hanya menjadi ajang temu bagi para pengelola dapur bergizi, tetapi juga wadah strategis untuk mempertegas komitmen Gapembi dalam mendukung program prioritas pemerintah, Makan Bergizi Gratis (MBG).

        Lebih dari 200 peserta hadir, mewakili 100 yayasan dan mitra anggota dari Aceh hingga Papua. Setiap yayasan diketahui mengelola 5 hingga 10 dapur bergizi yang setiap hari melayani kebutuhan masyarakat. Skala jaringan yang begitu luas ini dipandang sebagai potensi besar dalam memastikan program MBG dapat berjalan secara efektif, merata, serta dikelola dengan standar yang profesional.

        Ketua Umum Gapembi, H. Alven Stony, menegaskan bahwa program MBG memiliki makna jauh lebih besar dibanding sekadar penyediaan makanan. “Program MBG bukan hanya soal makanan, tetapi juga tentang keadilan sosial dan investasi jangka panjang bangsa. Gapembi hadir untuk memastikan setiap dapur bekerja dengan standar yang baik,” ujarnya dalam keterangan pers, Senin (8/9).

        Baca Juga: GAPEMBI Siap Tingkatkan Sinergi dengan BGN Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

        Kapasitas Anggota dan Arahan BGN

        Selama Silatnas, peserta bertukar pengalaman dalam mengelola dapur bergizi serta mengikuti diskusi bersama pakar tata boga, manajemen dapur, dan pelaporan keuangan. Agenda ini diarahkan untuk meningkatkan kapasitas anggota sekaligus menyamakan langkah menghadapi tantangan pelaksanaan MBG.

        Pada hari kedua, Inspektur Utama Badan Gizi Nasional (BGN) Brigjen (Purn.) Jimmy Alexander Adirman menekankan pentingnya tata kelola yang berorientasi sosial. “Program ini mendukung visi Indonesia Emas 2045, namun masih menghadapi kendala pasokan dan akuntabilitas. Peran audit, quality control, serta dukungan petani dan peternak sangat penting untuk menjamin keberhasilan,” ujar Jimmy.

        Pengawasan Akuntabilitas

        Talkshow bertema “Program MBG, Audit Bantuan Pemerintah, Keamanan dan Kualitas MBG” menjadi agenda penting. Hadir sebagai narasumber antara lain Sekretaris Deputi Tata Kelola BGN RI, Ermiati Sofi Yessi; perwakilan BPOM, Agus Yudi Prayuda; serta Direktur Pemeriksaan 8B BPK RI, Hanif Muhammad Taufik.

        Hanif memaparkan bahwa realisasi penyaluran dana MBG hingga 31 Agustus 2025 mencapai Rp8,86 triliun dengan 7.237 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sudah operasional. Menurutnya, terdapat sejumlah risiko keuangan yang perlu diantisipasi, seperti praktik subkontrak yayasan, kondisi dapur yang tidak sesuai persyaratan, hingga bukti pertanggungjawaban yang tidak akurat.

        “Pemeriksaan BPK bertujuan mendorong transparansi dan akuntabilitas, sekaligus mencegah penyalahgunaan anggaran. Ini penting agar program benar-benar mencapai sasaran dan meningkatkan kepercayaan publik,” ujar Hanif.

        Komitmen Pemerintah

        Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menegaskan komitmen penuh terhadap program ini. Dalam pidato Agustus lalu, ia menyebut alokasi anggaran sebesar Rp335 triliun pada 2026, dengan target 82,9 juta penerima manfaat, mencakup siswa, ibu hamil, dan balita di seluruh Indonesia. Saat ini, program telah menjangkau lebih dari 20 juta penerima.

        Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Diperluas, Dorong Gizi Anak dan Ekonomi Lokal

        Sekretaris Jenderal Gapembi Hasan Basri menyatakan, kesehatan dan gizi anak bangsa adalah tanggung jawab bersama. “Gapembi mesti memosisikan diri sebagai mitra strategis BGN agar program ini tidak hanya berhasil secara angka, tetapi juga memberi dampak nyata hingga pelosok,” katanya.

        Gapembi lahir pada 27 April 2025 dan terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM. Organisasi nirlaba ini menyatukan pelaku dapur bergizi sebagai wadah komunikasi, advokasi, dan peningkatan mutu layanan gizi masyarakat. Program kerja awal mencakup sertifikasi dapur bergizi, pendampingan mutu, hingga pembinaan etika usaha.

        Anggota Dewan Pembina Gapembi yang juga Ketua PBNU Chairul Sholeh Rasyid menegaskan, dengan jaringan luas dari Aceh hingga Papua, Gapembi siap menjadi motor penggerak peningkatan kualitas dapur makan bergizi di Indonesia. “Dengan kolaborasi erat bersama BGN, program Makan Bergizi Gratis dapat menjadi legacy penting Presiden Prabowo sekaligus investasi besar untuk masa depan bangsa,” ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: