Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ekonom Global Optimis Penunjukan Purbaya, Dinilai Momentum Baru Ekonomi RI

        Ekonom Global Optimis Penunjukan Purbaya, Dinilai Momentum Baru Ekonomi RI Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan oleh Presiden RI Prabowo Subianto mendapat sorotan positif dari kalangan ekonom global. Langkah ini dipandang bukan sekadar reshuffle kabinet, melainkan sinyal penting arah baru kebijakan ekonomi Indonesia.

        Chief Economist Juwai IQI yang berbasis di Malaysia, Shan Saeed, menilai keputusan Presiden Prabowo akan membuka babak baru pertumbuhan Indonesia sekaligus memperkuat posisi negara ini sebagai salah satu kekuatan ekonomi utama di kawasan ASEAN.

        “Indonesia berada di persimpangan ekonomi yang penting. Di bawah kepemimpinan Purbaya Yudhi Sadewa, negara ini memiliki peluang untuk membangun narasi pertumbuhan baru, yang menegaskan perannya sebagai kekuatan baru ASEAN sekaligus menandakan kematangan ekonomi jangka panjang kepada pasar modal global,” ujar Shan Saeed dalam pernyataannya, dikutip Selasa (9/9).

        Baca Juga: Prabowo Sorot Ekonomi RI Tetap Stabil Meski Diguncang Demo Berujung Ricuh

        Menurutnya, kombinasi antara ambisi kebijakan dan reformasi struktural yang ditawarkan Purbaya mampu memicu siklus positif berupa aliran investasi, penciptaan lapangan kerja, hingga peningkatan pendapatan rumah tangga.

        Shan juga mengatakan Purbaya punya komitmen yang jelas untuk mendorong sinergi antara investasi publik dan swasta, membuka jalur baru bagi ekspansi infrastruktur, inovasi teknologi, serta transisi hijau. 

        “Orientasi kebijakan ini selaras dengan harapan investor global yang mencari peluang pertumbuhan berskala besar, berkelanjutan, dan berdurasi panjang di pasar negara berkembang,” katanya.

        Lebih jauh, Shan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 akan berada di kisaran 4,8% hingga 5,5%, dengan dukungan kebijakan fiskal yang pro-pertumbuhan dan stabilitas makroekonomi yang terjaga. Ia berpendapat transisi ini bisa jadi sinyal positif bagi investor jangka panjang di RI.

        “Bagi investor jangka panjang, transisi hari ini pada akhirnya bisa dikenang bukan sebagai sumber gangguan, melainkan sebagai titik balik konstruktif dalam perjalanan naik ekonomi Indonesia,” tegas dia.

        Ia menilai pemilihan Purbaya sebagai Menkeu selaras dengan visi Presiden Prabowo untuk menghadirkan tata kelola ekonomi yang lebih kuat, kredibel, dan adaptif terhadap tantangan global. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan investor, sekaligus memperkuat peran Indonesia dalam rantai nilai regional serta global.

        “Kedekatannya dengan Presiden Prabowo memastikan tingkat koherensi kebijakan yang tinggi antara strategi fiskal dan prioritas eksekutif di level makro. Keselarasan ini meminimalkan gesekan kebijakan, mempercepat realisasi program, dan memperkuat kepercayaan pasar, terutama ketika reformasi sosial dan ekonomi yang ambisius dilaksanakan secara bersamaan,” tutur Shan.

        Shan pun yakin meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mencatat penurunan awal setelah Purbaya dilantik, investor akan melakukan kalibrasi ulang setelah kerangka kebijakan Menkeu itu semakin jelas. 

        Baca Juga: Saleh Husin Nilai Pergantian Menkeu Bawa Energi Baru untuk Kebijakan Fiskal dan Industri

        Ia menegaskan langkah pro-pertumbuhan dapat menghidupkan kembali sentimen di sektor-sektor utama seperti permintaan konsumen, pembangunan infrastruktur, dan layanan keuangan jika dikomunikasikan secara transparan.

        Selain itu, terkait mata uang dan obligasi, dia mengatakan volatilitas rupiah awal mungkin mereda seiring jelasnya arah kebijakan fiskal. 

        “Reputasi Sadewa sebagai ekonom berpengalaman memberi ruang optimisme terukur bahwa stabilitas makroekonomi akan tetap terjaga, sehingga mendukung mata uang maupun obligasi pemerintah,” katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: