Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Program PINTAR Diharapkan Jadi Katalisator Pembangunan Desa Sekaligus Kurangi Kemiskinan

        Program PINTAR Diharapkan Jadi Katalisator Pembangunan Desa Sekaligus Kurangi Kemiskinan Kredit Foto: Antara/Muhammad Mada
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melalui Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) bersama RISE Institute meluncurkan Program Peningkatan Inklusi Keuangan untuk Pemerataan Ekonomi Rakyat (PINTAR).

        Program yang diluncurkan pada Jumat (29/8/2025) itu merupakan upaya memperkuat inklusi keuangan masyarakat di pedesaan melalui pilot project di Desa Paninggaran, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan Jawa Barat. 

        Baca Juga: Presiden Prabowo Tekankan Percepatan Program Prioritas untuk Perluasan Lapangan Kerja

        Program tersebut dimaksudkan untuk memberikan intervensi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat dalam hal pemberian produk keuangan, edukasi dan literasi keuangan, serta aksesibilitas layanan keuangan.

        Desa Paninggaran di Kabupaten Kuningan dipilih sebagai lokasi pertama program, dengan 187 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang berada di desil 1-4 menjadi sasaran utama yang memenuhi syarat sebagai penerima bantuan sosial Pemerintah.

        Desa Paninggaran memiliki potensi besar di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, hingga kopi sebagai produk unggulan yang berpeluang menembus pasar ekspor Eropa. 

        Kehadiran DNKI dan seluruh mitra terkait di Desa Paninggaran merupakan bentuk konkret upaya mendukung KPM agar mampu mengembangkan usaha yang produktif. 

        Dengan kolaborasi antara Pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat, Program PINTAR diharapkan dapat menjadi katalisator pembangunan desa sekaligus mengurangi angka kemiskinan secara signifikan.

        “Dengan kolaborasi seluruh undangan yang hadir, termasuk mitra Lembaga keuangan dan RISE Institute, diharapkan pada tiga bulan kedepan sudah dapat dilihat progres yang nyata dalam permberdayaan ekonomi dari 187 KPM ini,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Ali Murtopo Simbolon, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Kamis (11/9).

        Dalam kesempatan tersebut, Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi Otoritas Jasa Keuangan Ismail Riyadi menyampaikan bahwa terdapat lebih dari 1,7 juta agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) di seluruh Indonesia yang siap memperluas akses layanan keuangan digital. 

        Selain itu, OJK juga telah memiliki Program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (Desa EKI) yang dapat dikolaborasikan dengan program PINTAR, mencakup edukasi keuangan, pemberian modal, perlindungan asuransi, dan peningkatan kapasitas UMKM.

        “Mari kita jadikan momen ini sebagai awal dari kerja sama yang berkelanjutan untuk memastikan setiap keluarga di desa ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan sejahtera, serta menjadi percontohan untuk desa lainnya,” pungkas Asisten Deputi Peningkatan Inklusi Keuangan Erdiriyo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: