Dolar Menguat Usai The Fed Potong Suku Bunga, Powell Tahan Sinyal Dovish
Kredit Foto: Unsplash/Alexander Mils
Dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada perdagangan di Kamis (18/9). Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan namun menahan diri dari memberi sinyal percepatan pelonggaran kebijakan.
Dilansir dari Reuters, Jumat (19/9), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, naik 0,5% menjadi 97,412.
Baca Juga: The Fed Pangkas Suku Bunga, Harga Bitcoin Capai US$117.900
Penguatan greenback ditopang oleh data terbaru yang menunjukkan jumlah warga yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran baru turun pekan lalu di AS.
The Fed juga baru-baru menurunkan suku bunga sebesar dua puluh lima basis poin. Ketua Jerome Powell menyebut langkah tersebut sebagai “pemotongan berbasis manajemen risiko” untuk merespons pelemahan pasar tenaga kerja, namun menegaskan bank sentral tidak perlu terburu-buru melanjutkan pelonggaran.
Pernyataan Powell dinilai kurang dovish dibanding ekspektasi pasar.
“Komentar Powell tidak memberikan nada dovish tegas yang diharapkan pasar,” kata Analis Valas Scotiabank, Eric Theoret.
Menurutnya, data ekonomi yang positif serta aksi jual besar terhadap dolar di awal pekan cukup menjadi penopang penguatan mata uang dari AS.
Baca Juga: Bursa Asia Mixed, Pasar Saham China Anjlok Gegara Sinyal Arah Suku Bunga
“Saya pikir pasar sudah terlalu condong ke satu sisi, jadi akan dibutuhkan banyak faktor untuk mendorong pelemahan dolar lebih jauh dari sini,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: