Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Minyak Global Koreksi, Pasar Fokus Risiko Oversupply

        Harga Minyak Global Koreksi, Pasar Fokus Risiko Oversupply Kredit Foto: PT Kilang Pertamina Internasional
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga minyak dunia ditutup melemah tipis pada perdagangan di Senin (22/9). Hal ini terjadi seiring kekhawatiran pasar terhadap potensi kelebihan pasokan global yang menutupi sentimen ketegangan geopolitik di Uni Eropa dan Timur Tengah.

        Dilansir dari Reuters, Selasa (23/9), Minyak Mentah Brent turun 0,2% menjadi US$66,57. Sementara itu, Minyak Mentah West Texas Intermediate (WTI) melemah 0,2% ke US$62,28.

        Baca Juga: Pengeboran di Blok Kampar Tuntas, Grup Bakrie (ENRG) Bidik Produksi 1.045 Barel Minyak per Hari

        Baca Juga: Fokus ke Migas & Energi Hijau, Pertamina Siapkan Spin Off Bisnis Asuransi

        “Investor kembali fokus pada potensi kelebihan pasokan minyak global yang mungkin terjadi. Kecuali Amerika Serikat dan Uni Eropa menyepakati tarif yang lebih keras terhadap negara-negara yang membeli minyak dari Rusia,” ujar Senior Vice President Trading BOK Financial, Dennis Kissler.

        Dari Irak, negara tersebut meningkatkan ekspor minyak sesuai kesepakatan dari OPEC+. Proyeksi ekspor pada bulan ini mencapai 3,4 juta hingga 3,45 juta barel per hari (bph).

        Dari Kuwait, kapasitas produksi minyak mentah negara tersebut kini mencapai 3,2 juta bph. Ia merupakan level tertinggi dalam lebih dari satu dekade.

        Dari sisi kebijakan moneter, spekulasi pasar tentang langkah dari The Federal Reserve (The Fed). Beberapa pejabat bank sentral menilai tidak ada urgensi pemangkasan suku bunga lebih lanjut karena inflasi masih di atas target dan pasar tenaga kerja tetap kuat.

        Baca Juga: Peran Strategis Perkebunan Sawit Rakyat di Indonesia

        Baca Juga: Peran Strategis Industri Minyak Goreng Sawit Nasional

        Ketegangan geopolitik juga meningkat setelah sejumlah negara mengakui negara dari Palestina. Adapun Estonia melaporkan bahwa jet tempur memasuki wilayah udaranya dari Rusia. Namun, perkembangan tersebut belum menimbulkan gangguan nyata terhadap pasokan minyak global.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: