Ada 80 Juta Keluarga Belum Terproteksi, Prudential Syariah Soroti Pentingnya Produk Asuransi Murah
Kredit Foto: MNC Life
Prudential menyoroti kompleksitas produk asuransi yang diduga menjadi biang kerok sebagian besar masyarakat ragu untuk memiliki perlindungan finansial.
Diketahui bahwa hal ini mendorong kebutuhan akan produk asuransi yang sederhana, mudah dipahami, dan terjangkau agar bisa diakses jutaan keluarga Indonesia.
Presiden Direktur Prudential Syariah, Iskandar Ezzahuddin, menyebut bahwa banyak masyarakat menilai asuransi hanya untuk kalangan tertentu dengan kemampuan finansial lebih.
“Masyarakat dihadapkan dengan banyak pilihan yang adaptif. Tidak selalu terjangkau dan seringkali sulit dipahami. Ditambah, sebagian masyarakat menilai bahwa produk asuransi hanya bisa dimiliki oleh orang yang memiliki kemampuan financial yang lebih,” jelas Iskandar dalam acara Konferensi Pers Peluncuran PRUHeritage Syariah, Selasa (30/9/2025).
Baca Juga: Baru 2,8% Warga Indonesia Punya Asuransi, Ada 80 Juta Keluarga Rentan
Menurut Iskandar, jutaan keluarga sebenarnya membutuhkan solusi perlindungan yang sederhana dan relevan dengan kondisi mereka.
Ia menegaskan bahwa industri asuransi perlu menyediakan produk yang mampu menjawab kebutuhan nyata tersebut.
“Padahal, jutaan keluarga Indonesia membutuhkan solusi pelindungan yang simple, sederhana, mudah diakses, dan relevan dengan kebutuhan mereka,” kata Iskandar.
Dalam konteks itu, inovasi produk asuransi berbasis syariah diperkenalkan sebagai bentuk komitmen industri terhadap perlindungan keluarga.
Baca Juga: Biaya Medis Melonjak, Klaim Asuransi Kesehatan Tembus 139,5%
Iskandar menilai, langkah tersebut penting untuk menciptakan daya tahan finansial rumah tangga, yang menjadi kunci pertumbuhan ekonomi nasional yang tangguh dan berkualitas.
Upaya penyediaan produk yang lebih inklusif diharapkan mampu memperluas akses asuransi di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah.
Dengan cara ini, keluarga diharapkan memiliki fondasi finansial yang lebih kuat untuk menghadapi risiko di masa depan.
Sekedar informasi, pada tahun 2024 tercatat bahwa penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah yakni sekitar 2,8% yang mana sekitar 80 juta keluarga masih belum terproteksi dan dikhawatirkan bisa melemahkan ekonomi keluarga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri