Kredit Foto: Istimewa
Pejabat Federal Reserve (The Fed) kembali buka suara terkait dengan potensi adanya pemangkasan suku bunga lanjutan dari Amerika Serikat (AS).
Presiden Federal Reserve Bank of Boston, Susan Collins mengatakan pihaknya terbuka untuk pemangkasan suku bunga lebih lanjut menyusul ekspektasi bahwa tekanan harga akan mulai mereda pada tahun depan.
Baca Juga: PNM Tawarkan Orange Sukuk Senilai Rp1,02 Triliun
“Mungkin tepat untuk melonggarkan suku bunga sedikit lebih jauh tahun ini, tetapi data harus menunjukkan hal itu,” kata Collins, dilansir Rabu (1/10).
Collins mendukung keputusan bank sentral bulan lalu yang menurunkan suku bunga acuan smenjadi 4%–4,25%. Namun, ia menegaskan bahwa dirinya terus menyoroti data ekonomi terbaru dari AS.
“Saya tetap melihat sikap kebijakan yang sedikit restriktif sebagai langkah tepat, sambil menjaga stabilitas harga dan meminimalkan risiko pelemahan lebih lanjut di pasar tenaga kerja," ungkapnya.
Adapun Federal Open Market Committee (FOMC) baru-baru ini memangkas biaya pinjaman jangka pendek untuk mengimbangi risiko terhadap pasar kerja, dengan tetap mempertimbangkan kenyataan bahwa inflasi masih di atas target bank sentral dan kemungkinan tetap tinggi akibat tarif dagang besar-besaran yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Sejumlah pejabat bank sentral dalam beberapa hari terakhir menyatakan bahwa meskipun risiko inflasi masih ada, kenaikan harga sejauh ini lebih rendah dari perkiraan. Mereka memperdebatkan apakah dampak tarif ini sudah mereda atau masih berisiko memicu kenaikan harga secara berkelanjutan.
Bank sentral sebelumnya memproyeksikan adanya pemangkasan suku bunga lanjutan hingga akhir tahun dan pelonggaran lebih lanjut pada 2026.
Collins menyebut prospek ekonomi relatif jinak dan memperkirakan perekrutan tenaga kerja yang saat ini masih lesu akan pulih seiring perusahaan menyesuaikan diri dengan lingkungan tarif baru.
Baca Juga: Proyeksi The Fed Pangkas Suku Bunga, Bos BI: Peluangnya Lebih Dari 90%
“Meski kita belum sepenuhnya keluar dari tekanan harga dan inflasi mungkin tetap tinggi hingga tahun depan, saya memperkirakan inflasi akan kembali secara bertahap menuju target dalam jangka menengah,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar