Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dedi Mulyadi Bangun Solidaritas ASN: Dari Posko Pengaduan hingga Donasi untuk Warga Jabar

        Dedi Mulyadi Bangun Solidaritas ASN: Dari Posko Pengaduan hingga Donasi untuk Warga Jabar Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Delapan bulan memimpin Jawa Barat, Gubernur Dedi Mulyadi akhirnya memberikan arahan perdana kepada ribuan aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Jabar.

        Arahan itu tak sekadar membahas soal kinerja dan kondisi keuangan daerah, melainkan juga mengajak para ASN untuk kembali ke ruh pelayanan: menjadi sahabat masyarakat.

        Dedi menyampaikan gagasannya membentuk posko pelayanan dan pengaduan masyarakat di setiap instansi pemerintahan, dari tingkat provinsi hingga desa. Posko ini, kata Dedi, akan fokus menangani persoalan yang paling dekat dengan kehidupan warga: kesehatan dan pendidikan.

        “Yang utama yaitu problem sosial layanan kesehatan dan pendidikan. Kita harus hadir langsung menjawab keluhan warga,” kata Dedi pada acara Pembinaan Kepegawaian oleh Gubernur Jawa Barat Tahun 2025 di Bandung, Kamis (2/10/2025).

        Lebih jauh, Dedi juga menggugah rasa kebersamaan ASN dengan mendorong solidaritas sosial. Ia mengusulkan adanya gerakan pengumpulan donasi sukarela di lingkungan birokrasi. Menurutnya, ASN bukan hanya pelaksana administrasi, tapi juga manusia yang punya kepedulian terhadap penderitaan sesama.

        Baca Juga: Jabar Siapkan 200 Pengacara, Dedi Mulyadi: Keadilan Harus Berpihak pada Rakyat Kecil!

        “Kita tidak hanya bicara anggaran dan efisiensi. Saya ingin semua ASN punya semangat gotong royong. Jika ada warga yang kesulitan, kita bisa hadir dengan cara paling sederhana, bahkan melalui donasi,” katanya.

        Langkah ini menjadi sinyal bahwa Dedi ingin membawa birokrasi Jawa Barat lebih humanis. Di tengah kabar penurunan dana transfer pusat hingga Rp2,4 triliun pada 2026, ia menekankan bahwa pelayanan dasar masyarakat tetap harus berjalan.

        “Anggaran boleh berkurang, tapi kepedulian ASN tidak boleh berkurang,” tegasnya.

        Pengarahan perdana ini pun meninggalkan kesan berbeda. Bukan sekadar rapat birokrasi, melainkan momentum lahirnya semangat baru: ASN sebagai garda depan yang tidak hanya melayani dengan aturan, tapi juga dengan hati.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: