Kredit Foto: Istimewa
Produksi gabah kering di Kabupaten Subang, Jawa Barat, meningkat signifikan pada 2025, menandai penguatan ketahanan pangan nasional di tengah upaya pemerintah mencapai swasembada beras. Berdasarkan data, produksi gabah kering Subang mencapai 1 juta ton, naik dari 900 ribu ton pada tahun sebelumnya.
Kenaikan produksi ini ditopang oleh penerapan teknologi pertanian modern dan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan petani melalui program Komunitas 10 Ton yang diinisiasi oleh Syngenta Indonesia.
Keberhasilan tersebut dipamerkan dalam Festival Panen Raya Komunitas 10 Ton di Lapangan Stadion Perjuangan, Compreng, Subang, pada 4 Oktober 2025.
Acara yang mengusung tema “Sinergi untuk Indonesia Maju: Memberdayakan Petani, Menguatkan Ekonomi, dan Menjaga Keberlanjutan Pertanian” dihadiri oleh lebih dari 500 petani, pejabat pemerintah, anggota DPR, Bulog, serta perwakilan Kementerian PPN/Bappenas dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat.
Tenaga Ahli Menteri PPN/Bappenas, Frans B.M. Dabukke, yang hadir mewakili Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, menegaskan pentingnya sinergi multipihak untuk memperkuat sektor pangan nasional.
Baca Juga: INDEF Ungkap Harga Beras Picu Krisis Ekonomi Rakyat
“Untuk mencapai swasembada pangan dan beras, harus ada sinergi dan kolaborasi yang baik antara kementerian/lembaga pemerintah, pihak swasta, hingga pelaku usaha,” ujar Frans dalam sambutannya, Minggu (5/10/2025).
Program Komunitas 10 Ton menjadi salah satu contoh kolaborasi efektif. Beranggotakan 20 petani dengan total lahan 1,5 hektar, komunitas ini berhasil mencapai produktivitas hingga 10 ton per hektar, dua kali lipat dari rata-rata nasional yang berkisar 5–6 ton per hektar.
Presiden Direktur Syngenta Indonesia, Eryanto, mengatakan bahwa keberhasilan Komunitas 10 Ton membuktikan pentingnya penerapan teknologi dalam peningkatan hasil panen.
“Program Komunitas 10 Ton merupakan bukti nyata komitmen Syngenta dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui pemberdayaan petani dan penerapan teknologi pertanian modern,” ujarnya.
Kenaikan produksi di Subang sejalan dengan tren nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras Indonesia periode Januari–November 2025 naik 12,62% menjadi 33,19 juta ton, dibandingkan 29,47 juta ton pada periode yang sama tahun sebelumnya. Proyeksi lembaga internasional USDA dan FAO memperkirakan produksi beras nasional tahun ini akan mencapai 34–35 juta ton.
Baca Juga: Pemerintah Bikin Aturan Melarang Impor Beras
Selain panen raya, kegiatan di Subang juga menampilkan demonstrasi teknologi drone untuk pertanian, dialog interaktif antarpetani, serta peluncuran buku panduan “Raih Hasil Optimal Budidaya Padi” yang akan dibagikan gratis kepada masyarakat. Buku tersebut berisi praktik terbaik dan pengetahuan teknis yang dikembangkan melalui pendampingan Syngenta kepada petani.
Kegiatan panen raya ini menegaskan bahwa peningkatan produktivitas dan kolaborasi lintas sektor merupakan fondasi utama dalam menjaga kemandirian pangan nasional.
Pasalnya, Subang kini menjadi salah satu contoh daerah yang berhasil memperkuat kapasitas produksi sekaligus memperlihatkan arah transformasi pertanian menuju keberlanjutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: