Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Akan Datang Baterai Litium yang Luar Biasa Tangguh, Ini Dia Bocorannya

        Akan Datang Baterai Litium yang Luar Biasa Tangguh, Ini Dia Bocorannya Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Baterai litium dengan elektrolit padat atau all-solid-state yang dijuluki sebagai "harta karun" teknologi penyimpanan energi generasi mendatang mendapatkan masa depan yang cerah.

        Akan tetapi punya kekurangannya yakni cara menjaga kontak yang erat antara elektrolit padat dan elektrode logam litium.

        Nah, baru-baru ini tim ilmuwan China mengembangkan cara adaptasi yang terkandung dalam baterai litium all-solid-state dan diyakini mampu mempertahankan kontak erat antara anode logam litium dan elektrolit padat tanpa tekanan eksternal.

        Temuan ini telah dipublikasikan di dalam jurnal Nature Sustainability dan disebutkan kalau terobosan itu berhasil mengatasi hambatan utama menuju komersialisasi teknologi ini.

        Metode-metode konvensional mengharuskan penggunaan tekanan konstan dari peralatan eksternal yang besar, sehingga membuat baterai menjadi terlalu besar dan berat dalam praktik penggunaannya.

        Para peneliti dari Institut Fisika di Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS), Institut Teknologi dan Rekayasa Material Ningbo CAS, dan Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Huazhong menemukan bahwa kontak antara elektrode litium dan elektrolit padat sulfida dalam baterai litium all-solid-state masih belum ideal, dengan banyak pori-pori dan retakan kecil yang terbentuk.

        Masalah-masalah tersebut tidak hanya memperpendek usia baterai, tetapi juga dapat menimbulkan risiko keselamatan.

        Untuk mengatasi masalah ini, tim peneliti memasukkan ion iodida ke dalam elektrolit padat sulfida. Selama pengoperasian baterai, ion iodida tersebut bergerak ke antarmuka elektrode di bawah pengaruh medan listrik dan membentuk antarmuka yang kaya dengan iodin.

        Teknologi ini berpotensi mewujudkan baterai masa depan dengan kepadatan energi melebihi 500 watt-jam per kilogram (Wh/kg), yang berpotensi meningkatkan usia pakai baterai pada perangkat elektronik paling tidak dua kali lipat, ujar Huang Xuejie dari Institut Fisika CAS, salah satu penulis koresponden dari makalah penelitian tersebut.

        Terobosan ini akan mempercepat pengembangan baterai litium all-solid-state dengan kepadatan energi tinggi, yang diperkirakan akan memainkan peran signifikan dalam bidang robot humanoid, penerbangan listrik, kendaraan listrik, dan bidang lainnya, sehingga memberikan solusi energi yang lebih aman dan efisien, papar Huang.

        Wang Chunsheng, pakar baterai solid-state dari Universitas Maryland, menyatakan bahwa penelitian ini secara fundamental telah menyelesaikan masalah utama yang selama ini menghambat komersialisasi baterai litium all-solid-state, menandai langkah penting menuju penerapan praktisnya. Xin

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: