Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dapur I SPPG Terintegrasi dari Jabal Qur’an Indonesia, PPUMI, dan MBG Resmi Beroperasi, jadi Wujud Harapan bagi Kaum Ibu di Bogor

        Dapur I SPPG Terintegrasi dari Jabal Qur’an Indonesia, PPUMI, dan MBG Resmi Beroperasi, jadi Wujud Harapan bagi Kaum Ibu di Bogor Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebagai seorang ibu, tidak ada yang lebih membahagiakan daripada melihat anak pulang sekolah dengan perut kenyang dan wajah ceria. Perasaan lega itulah yang kini dapat dirasakan oleh ribuan ibu di Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, seiring dengan peresmian Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Terintegrasi. Dapur yang akan menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini diresmikan pada Minggu, 12 Oktober 2025.

        Digagas oleh Yayasan Jabal Qur’an Indonesia - PPUMI, dapur ini bukan sekadar tempat memasak biasa. Dapur SPPG Terintegrasi ini merupakan jantung harapan yang dirancang untuk menciptakan dampak berantai yang positif, tidak hanya bagi para ibu, tetapi juga bagi seluruh pemasok dan pelaku ekonomi lokal. Konsep ini memastikan perputaran ekonomi lokal bergerak dan terbangun dengan baik.

        Konsep Dapur SPPG Terintegrasi yang digagas oleh Dr. Munifah Syanwani, M.Si., Ketua Umum Pemberdayaan Perempuan UMKM Indonesia (PPUMI), dirancang tidak hanya untuk memenuhi gizi anak-anak, tetapi juga untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan. 

        Beberapa elemen penunjang dalam konsep ini antara lain:

        • Penyediaan air bersih hasil proses Reverse Osmosis.
        • Jaringan pasokan hasil pertanian yang memadai.
        • Akses ke Pasar Induk yang terjangkau.
        • Kemitraan dengan pemasok bahan baku dan hasil tani.
        • Koperasi sebagai wadah distribusi bahan baku ke semua SPPG.
        • Jangkauan penerima manfaat yang luas dan terjangkau.
        • Unit mobil pengangkut makanan yang memadai.
        • Asrama untuk relawan.
        • Dukungan penuh dari Dinas Kesehatan dan ahli gizi.
        • Unit Ambulans dan Pemadam Kebakaran yang siaga.
        • Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan sistem pengelolaan sampah yang higienis.
        • Video wall (Video Tron) untuk transparansi proses di dapur.

        Baca Juga: Kemenko Perekonomian Dorong Kolaborasi dengan Sektor Swasta Dukung MBG

        Tujuan utama dari integrasi ini adalah menciptakan putaran ekonomi lokal yang sehat. Petani, nelayan, peternak, dan pedagang tradisional mendapatkan pasar yang tetap, sementara UKM kuliner dan jasa transportasi memperoleh peluang usaha baru. 

        Para perempuan juga didorong menjadi garda terdepan dalam pengelolaan dapur, selaras dengan misi PPUMI “Membangun ekonomi perempuan untuk kesejahteraan keluarga”. 

        Untuk itu, PPUMI memberlakukan komposisi relawan dengan 70% perempuan dan 30% laki-laki.

        Dalam sambutannya, Dr. Munifah Syanwani menyampaikan pidato dari sudut pandangnya yang paling mendasar, yaitu sebagai seorang ibu.

        “Jika Bapak dan Ibu izinkan, hari ini saya ingin berbicara dari peran saya yang paling mendasar, yaitu sebagai seorang ibu,” ujarnya. “Karena pada hakikatnya, program Makan Bergizi Gratis ini adalah tentang naluri paling murni seorang ibu, memastikan anaknya tumbuh sehat, kuat, dan tidak pernah kelaparan.”

        Dapur SPPG Jabal Qur’an yang mampu melayani hingga 28.000 anak di Tanah Sareal ini diibaratkannya sebagai perpanjangan tangan dari dapur setiap ibu di rumah. 

        “Saat kami membangun dapur ini, saya membayangkannya sebagai dapur rumah kita sendiri. Bumbu utamanya bukan hanya rempah-rempah, tetapi juga doa dan kasih sayang di setiap adukannya,” lanjut Munifah.

        Untuk menjamin kualitas dan keamanan makanan, Munifah memberikan janji tegas. “Sebelum satu pun kotak makanan keluar dari dapur ini, saya sendiri yang akan mencicipinya pertama kali. Begitu pula dengan setiap supplier bahan makanan, saya yang akan mencobanya terlebih dahulu untuk memastikan rasanya cocok untuk lidah anak-anak kita,” tegasnya. “Ini adalah janji seorang ibu kepada para ibu lainnya, bahwa makanan yang diterima putra-putri kita lezat, aman, dan penuh gizi.”

        Baca Juga: Lonjakan Kasus Keracunan MBG, BPJS Kesehatan Ambil Sikap

        Keberadaan program Makan Bergizi Gratis ini telah membawa perubahan nyata. Anak-anak pulang sekolah dengan wajah lebih ceria karena kebutuhan gizinya terpenuhi. Program ini terbukti bukan hanya sekadar memberi makan, tetapi juga mengembalikan harapan dan keceriaan.

        Dapur SPPG Terintegrasi juga menjadi berkah bagi para ibu di lingkungan sekitar, karena sebagian besar pekerjanya adalah perempuan. Dari balik dapur ini, para ibu tidak hanya memasak gizi untuk anak-anak, tetapi juga membangun kemandirian ekonomi untuk keluarganya sendiri.

        Dengan diresmikannya dapur percontohan di Tanah Sareal ini, terbitlah harapan besar. Semoga dapur-dapur penuh harapan seperti ini dapat segera hadir di seluruh pelosok Indonesia, memastikan tidak ada lagi anak bangsa yang harus belajar dengan perut kosong.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: