Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Limbah Pembangkit Disulap Jadi Pupuk, PLN Nusantara Power Dorong Pertanian Berkelanjutan

        Limbah Pembangkit Disulap Jadi Pupuk, PLN Nusantara Power Dorong Pertanian Berkelanjutan Kredit Foto: PLN NP
        Warta Ekonomi, Pacitan -

        Dalam upaya mendukung pertanian berkelanjutan sekaligus menerapkan prinsip circular economy, PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan (UP) Pacitan berhasil memanfaatkan fly ash dan bottom ash (FABA) menjadi kompos organo-mineral yang digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah di lahan seluas 6 hektare di wilayah Pacitan, Jawa Timur.

        Program ini merupakan bagian dari komitmen PLN Nusantara Power dalam mengimplementasikan pengelolaan limbah berbasis nilai tambah, sekaligus mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060. Hasil uji laboratorium menunjukkan FABA memiliki kandungan mineral seperti kalsium, silika, dan magnesium yang dapat meningkatkan pH tanah, memperbaiki struktur tanah, serta menambah unsur hara mikro.

        Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menyampaikan bahwa inovasi ini dapat diterapkan di berbagai unit pembangkitan PLN Nusantara Power di seluruh Indonesia.

        Baca Juga: Hijaukan Nusantara, PLN NP Tanam 16.213 Pohon di Nusantaraversary Green Fest

        “Kami sedang menginisiasi program ini dapat direplikasi di unit pembangkitan lain, sehingga pemanfaatan FABA bukan saja menjadi produk konstruksi, namun juga sebagai sumber daya baru untuk pertanian dan mendukung ketahanan pangan,” ujar Ruly dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (14/10/2025).

        Melalui pemanfaatan FABA di UP Pacitan, total lahan di Desa Cokro Kembang dan lahan milik Kodim 0801 Pacitan yang menerima kompos FABA mencapai 6,5 hektare, dengan hasil panen beragam mulai dari pepaya, jagung, kacang, cabai, hingga pisang.

        “Melalui pemanfaatan FABA sebagai pupuk, kami tidak hanya mengurangi potensi limbah padat, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan ekologis bagi masyarakat sekitar. Total kompos FABA yang telah kami olah dan manfaatkan mencapai 3,5 ton,” ujar Senior Manajer UP Pacitan, Munif.

        Baca Juga: Petrindo Akuisisi GDI, Siap Bangun PLTU 680 MW Senilai US$600 Juta di Halmahera

        Program ini melibatkan petani binaan di Kecamatan Ngadirojo dan Kodim 0801 Pacitan serta difasilitasi oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pacitan dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) setempat. Hasil uji awal menunjukkan peningkatan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman hingga 15–20 persen dibandingkan dengan lahan non-FABA.

        Selain sebagai pupuk, pemanfaatan FABA juga menjadi bukti nyata dukungan PLN Nusantara Power terhadap implementasi Permen LHK No. 21 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Limbah Non-B3, yang mendorong industri untuk memanfaatkan FABA secara aman dan produktif.

        PLN Nusantara Power terus berinovasi melalui berbagai program eco-innovation di seluruh unit pembangkit, seperti pemanfaatan FABA untuk bahan bangunan, paving block, hingga kini menjadi pupuk organo-mineral. Inovasi ini sejalan dengan semangat perusahaan untuk menjadi Green, Lean, Innovative, dan Customer Focused Company, mendukung PLN Group menuju Top 500 Global Company.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Djati Waluyo

        Bagikan Artikel: