Tak Terpengaruh Dana Rp200 Triliun untuk Himbara, CIMB Niaga Tetap Optimistis Jaga Kinerja
Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk, Lani Darmawan, secara tegas menyatakan, munculnya kebijakan pemerintah melalui Menteri Keuangan Purbaya menggelontorkan dana sebesar Rp200 triliun kepada bank-bank milik negara (Himbara) dianggap mampu melonggarkan likuiditas dan menekan tingkat persaingan bunga antar bank.
“Saya rasa salah satu dampaknya adalah persaingan bunga yang mulai lebih rasional, sehingga ke depan cost of fund kami prediksi bisa menurun. Hal ini dikarenakan likuiditas di pasar sudah mulai agak longgar,” tegas Lani di Surabaya kemarin.
Menurutnya, kebijakan injeksi likuiditas pemerintah tersebut akan memperbaiki efisiensi pasar dan menurunkan biaya dana secara bertahap.
“Kami sudah melihat bahwa dalam dua bulan terakhir cost of fund mulai terlihat tidak ada kenaikan lagi. Walaupun penurunan belum tajam, tapi dengan penggelontoran likuiditas Rp200 triliun ke Himbara ini, persaingan suku bunga untuk DPK di pasar mulai alami menurun,” sambungnya.
Saat disinggung soal kebijakan dari Menteri Keuangan dengan gelontoran dana pada Himbara bisa memiliki efek risiko pada PT Bank CIMB Niaga. Secara tegas Lani mengatakan bahwa PT Bank CIMB Niaga tidak memiliki masalah dengan kebijakan tersebut.
Baca Juga: CIMB Niaga Hadirkan Cashback 30% Fountain Ice Cream Gunakan QRIS OCTO Mobile
“Kami berharap sampai di kuartal keempat cost of fund bisa turun, sehingga nantinya sepanjang perjalanan tahun ini bunga, baik untuk financing maupun loan, juga bisa ikut turun. Intinya, kami sangat mendukung pemerintah dengan kebijakan itu,” kata Lani penuh yakin.
“Soal Himbara itu, apakah pihak CIMB sangat mendukung? Apakah kalimat itu jujur?” tanya jurnalis Warta Ekonomi di Surabaya.
“Jujur sejujurnya, Pak,” singkat Lani penuh senyum.
Secara jujur Lani mengakui bahwa pertumbuhan kredit CIMB Niaga pada kuartal ketiga tahun ini masih lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata industri perbankan nasional.
“Saya harus jujur bahwa pertumbuhan loan kami sedikit lebih rendah dibandingkan dengan market. Kalau market mungkin sekitar 6–7%, pertumbuhan loan kami di kuartal ketiga sekitar 4,7%,” ulas Lani.
Perkuat Layanan Berbasis Digital
Di usia ke-70 tahun, PT Bank CIMB Niaga memiliki semangat baru, yakni dengan memperkuat layanan berbasis digital pada nasabahnya. Menurut Lani, hal ini sebagai upaya meningkatkan pelayanan terbaik pada masyarakat agar lebih mudah dalam menjalankan transaksi.
“Kami hadir tidak hanya menjual produk saja, tetapi juga menerima masukan dari nasabah apa yang dibutuhkan, terutama soal layanan kami,” ujarnya.
Untuk itu, kata Lani, pihaknya memperkenalkan semangat baru bertajuk "Advancing Customers and Society", sebuah pembaruan tujuan korporasi CIMB Niaga ingin peran ganda bank membantu nasabah tumbuh dan memberikan nilai positif bagi masyarakat. Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai inisiatif pelayanan yang tulus, berorientasi pada kemudahan, kecepatan, serta keberlanjutan sosial.
Transformasi digital menjadi poros utama perubahan tersebut. Saat ini, lebih dari 90% transaksi nasabah CIMB Niaga dilakukan secara digital, baik melalui aplikasi OCTO Mobile untuk ritel maupun OCTO Business bagi segmen korporasi dan UKM. Jumlah nasabah pun melonjak hingga 9,1 juta di seluruh Indonesia.
“Pertumbuhan pembukaan rekening digital meningkat dua digit tiap tahun, menunjukkan pergeseran nyata ke arah layanan keuangan berbasis teknologi,” ungkap Lani.
Digitalisasi ini tidak hanya terjadi di kota besar. Bahkan di pasar tradisional, kebiasaan pembayaran digital semakin populer karena dinilai lebih aman dan efisien.
Baca Juga: CIMB Niaga Hadirkan Cashback Rp5.000 di Aplikasi MySF Smartfren
“Kami melihat perubahan perilaku yang positif. Masyarakat kini lebih nyaman menggunakan transaksi nontunai (digital),” pungkas Lani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Amry Nur Hidayat