Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tanggapi Meme di Medsos, Begini Tanggapan Bahlil

        Tanggapi Meme di Medsos, Begini Tanggapan Bahlil Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menanggapi santai beredarnya meme yang menyorot dirinya di media sosial. 

        Ia menegaskan tidak mempermasalahkan kritik yang bersifat pribadi, tetapi menolak segala bentuk serangan yang berpotensi mengintervensi kebijakan negara.

        Dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (24/10/2025), Bahlil mengatakan sudah terbiasa menerima hinaan sejak kecil. 

        “Saya anak kampung. Ibu saya buruh cuci, ayah saya buruh bangunan. Sejak SD saya sudah sering dihina, jadi kalau meme soal pribadi saya, tidak apa-apa,” ujarnya.

        Baca Juga: Begini Kata Penambang Sumur Rakyat Saat Dilegalkan Pemerintah Bahlil

        Namun, Bahlil menegaskan, yang tidak bisa ditoleransi adalah upaya pihak tertentu yang menggunakan isu pribadi untuk melemahkan kebijakan strategis pemerintah. 

        “Saya tidak mau ada pihak yang mencoba mendorong keinginannya mengintervensi kebijakan negara. Apa pun kita akan pertaruhkan untuk kedaulatan negara,” kata Bahlil.

        Ia menyebut, sebagai menteri pembantu presiden, seluruh kebijakan kementeriannya dijalankan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. 

        Ia menilai kinerja Kementerian ESDM saat ini sesuai target, antara lain pendapatan negara bukan pajak (PNBP) yang mencapai sasaran APBN 2025, peningkatan lifting, dan kelanjutan program hilirisasi serta listrik desa.

        “Yang menilai kinerja menteri adalah presiden. KPI kami on the track. Hilirisasi dan izin untuk koperasi maupun UMKM juga terus kami dorong sesuai amanat Pasal 33 UUD 1945,” tegasnya.

        Menanggapi pertanyaan seputar laporan organisasi sayap Partai Golkar terhadap pembuat meme, Bahlil mengaku tidak mengetahui proses tersebut. 

        Ia menegaskan bahwa kritik terhadap kebijakan sah-sah saja, selama tidak menyerang ranah pribadi.

        “Kalau kebijakan saya dikritik, itu masukan yang bagus. Tapi kalau sudah ke hal yang tidak mendidik, apalagi rasis, itu tidak baik. Demokrasi tetap perlu etika,” ucapnya.

        Baca Juga: Bahlil: Hilirisasi Harus Adil, Pengusaha Daerah Harus Jadi Tuan di Negeri Sendiri

        Bahlil menilai perbedaan fisik, suku, atau agama tidak boleh dijadikan bahan olok-olok. Ia menyinggung semangat Sumpah Pemuda yang menegaskan persatuan dalam keberagaman. 

        “Ada Aceh, Maluku, Papua, NTT, Jawa, semua bagian dari Indonesia. Indonesia tanpa satu di antaranya, bukan Indonesia,” katanya.

        Ia pun menyampaikan telah memerintahkan jajaran dan organisasi terkait untuk menghentikan langkah hukum terhadap pihak yang sudah meminta maaf. 

        “Saya akan minta adik-adik di organisasi sayap untuk stop. Kalau sudah minta maaf, ya sudah. Allah saja memaafkan umatnya. Tidak boleh kita melebihi kodrat ilahi,” ujarnya.

        Bahlil menutup dengan pesan agar masyarakat menjaga kebhinekaan dan tidak mudah terprovokasi isu perpecahan. 

        “Gangguan itu jangan membuat kita lemah, jadikan vitamin untuk memperbaiki diri dan negara,” katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: