Pembiayaan Hijau Dianggap Jadi Penyangga Stabilitas Ekonomi Global
Kredit Foto: DBS
Pembiayaan berkelanjutan kini menjadi pilar penting dalam menjaga ketahanan ekonomi di tengah meningkatnya dampak krisis iklim global.
Risiko alam yang mengganggu rantai pasok, menekan hasil pertanian, dan memicu kerugian ekonomi mendorong sektor keuangan untuk beradaptasi dengan sistem pembiayaan yang lebih berorientasi pada keberlanjutan.
Chief Sustainability Officer DBS Bank, Helge Muenkel, menegaskan bahwa pembiayaan berkelanjutan bukan lagi sekadar tren, melainkan kebutuhan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan ketahanan bisnis jangka panjang.
Baca Juga: Efisiensi dan Inovasi Jadi Kunci Transisi Hijau Tetra Pak dalam Industri Pangan
“Kita perlu segera bertindak menghadapi krisis alam, karena krisis iklim tidak akan terselesaikan tanpa mengatasi hilangnya keanekaragaman hayati. Dampak finansial dari krisis ini sudah terasa, mulai dari terganggunya rantai pasok hingga menurunnya hasil pertanian. Karena itu, pembiayaan berkelanjutan bukan lagi sekadar tren, tetapi kebutuhan mendesak untuk menjaga ketahanan bisnis jangka panjang dan stabilitas ekonomi,” ujarnya, Jumat (24/10/2025).
Helge menjelaskan, sektor-sektor yang bergantung pada sumber daya alam seperti pangan, pertanian, dan pertambangan kini menghadapi risiko keuangan nyata akibat degradasi lingkungan.
Karena itu, pembiayaan yang memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) menjadi elemen penting untuk menjaga ketahanan ekonomi.
Baca Juga: Mondelez Perkuat Ekonomi Hijau Lewat Edukasi Lingkungan Sejak Dini
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa keberlanjutan kini juga menjadi faktor yang menentukan daya saing bisnis di pasar global.
“Tidak selalu ada kompromi antara imbal hasil dan keberlanjutan. Jika kita percaya pada megatren seperti perubahan iklim, maka memasukkan aspek keberlanjutan ke inti bisnis justru akan membuat perusahaan lebih tangguh dalam jangka panjang,” kata Helge.
Berdasarkan data Corporate Governance Institute menunjukkan, perusahaan yang menerapkan prinsip ESG memiliki risiko operasional lebih rendah dan daya tarik investasi lebih tinggi.
Dengan demikian, penerapan pembiayaan berkelanjutan bukan hanya mendukung planet, tetapi juga memperkuat stabilitas ekonomi global di tengah ketidakpastian iklim.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: