Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pertalite Aman, Pertamina Patra Niaga Pastikan Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen

        Pertalite Aman, Pertamina Patra Niaga Pastikan Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        PT Pertamina Patra Niaga menegaskan bahan bakar jenis Pertalite yang beredar di Jawa Timur masih sesuai spesifikasi pemerintah, menyusul munculnya keluhan konsumen terkait dugaan kontaminasi. Hasil uji laboratorium resmi dari Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) menunjukkan seluruh sampel Pertalite yang diuji berada dalam kategori “on specification” sesuai SK DDN Migas Nomor 486 Tahun 2017.

        Konfirmasi ini disampaikan dalam konferensi pers di SPBU 51.601.65 Jemursari, Surabaya, Jumat (31/10), yang dihadiri pejabat Pertamina Patra Niaga, Ditjen Migas, Lemigas, akademisi, dan kepolisian.

        Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, mengatakan pihaknya telah bergerak cepat menindaklanjuti keluhan masyarakat dengan membuka posko pengaduan dan melakukan pengecekan di hampir 300 SPBU di Jawa Timur.

        “Terkait isu kontaminasi yang terjadi pada Pertalite, kami memberikan atensi serius agar tidak menimbulkan keresahan dan kerugian bagi masyarakat. Izinkan kami terus berbenah, memperbaiki layanan untuk lebih baik ke depan agar Pertamina yang kita cintai ini menjadi rumah kita bersama, dan Pertamina ini menjadi rumah energi untuk seluruh masyarakat Indonesia,” jelas Mars Ega dalam keterangan resmi, Jumat (31/1/2025)

        Mars Ega menambahkan, seluruh distribusi BBM di SPBU Pertamina mengikuti SOP ketat untuk menjamin kualitas dan mencegah kerugian konsumen.

        "Dalam melakukan penyaluran BBM ini, baik di Pertamina maupun di SPBU khususnya, itu ada SOP, tata cara, prosedur yang harus dilaksanakan untuk memastikan agar BBM itu kualitasnya baik, tidak tercampur air, dan tidak menimbulkan kerugian untuk masyarakat," tambahnya.

        Ia juga menegaskan, perusahaan akan bersikap tegas terhadap pihak internal maupun eksternal yang melanggar prosedur mutu produk.

        "Oleh karena itu, kami akan terus bekerja sama dengan semua pihak, dan kami juga berkomitmen untuk memberikan solusi kepada masyarakat yang terdampak dan betul-betul dapat dibuktikan bahwa membeli BBM di Pertamina," tuturnya.

        Hasil Uji Lemigas: Pertalite “On Spec”

        Koordinator Pengujian Aplikasi Produk Lemigas, Cahyo Setyo Wibowo, menegaskan sampel Pertalite yang diuji laboratorium memenuhi standar spesifikasi pemerintah.

        "Kemudian bisa kami sampaikan, pemantauan langsung yang bersama-sama dan dilanjutkan dengan contoh atau sampel yang dikirimkan ke Lemigas. Sampai hari ini didapatkan hasil yang bahasa secara legalnya, adalah on spesifikasi, atau sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan pemerintah, yaitu untuk jenis produk Pertalite. Ini mengacu ke SK DDN Migas Nomor 486 Tahun 2017," terang Cahyo.

        Cahyo menambahkan, Lemigas dan Ditjen Migas akan terus memantau laporan serupa di wilayah lain.

        Baca Juga: Pertamina Ajak Komunitas Otomotif Bertukar Ide untuk Peningkatan Layanan

        Ahli dan Mekanik: Gangguan Mesin Tidak Selalu Dari BBM

        Ahli Teknik Kimia ITS, Prof. Renanto, menjelaskan gangguan mesin kendaraan tidak bisa langsung dikaitkan dengan bahan bakar, karena secara kimia air tidak mudah larut dalam bahan bakar hidrokarbon.

        “Hasil uji spek BBM Pertalite yang tadi sudah disampaikan sesuai dengan standar, maka tentu saja Pertalite ini akan bebas air. Jadi tidak masalah kalau Pertalite digunakan sebagai bahan bakar untuk motor, hanya spesifikasi kebutuhan BBM motornya harus disesuaikan, apakah sesuai dengan Pertalite,” terang Prof. Renanto.

        Sementara itu, mekanik bengkel otomotif di Surabaya, Juanda, menuturkan sebagian besar kasus gangguan kendaraan disebabkan oleh faktor teknis, bukan bahan bakar.

        “Masalah brebet itu bisa disebabkan banyak hal. Di bengkel kami, kami periksa dulu tekanan pompa bensin, sensor-sensor injeksi, dan kondisi busi. Dari banyak kasus yang datang, ternyata yang paling sering penyebabnya ada di busi. Setelah diganti, mesin langsung kembali normal,” kata Juanda.

        Ia mengingatkan agar masyarakat tidak langsung menyimpulkan masalah dari BBM.

        “Setiap sepeda motor punya rekomendasi oktan bahan bakar sendiri. Jadi sesuaikan dulu dengan spek motor, jangan panik. Kadang cukup ganti busi saja sudah selesai,” tambahnya.

        Baca Juga: BP-AKR Akhirnya Beli Kuota BBM Pertamina, Pasokan BP 92 Kembali Normal

        Polisi Apresiasi Keterbukaan Pertamina

        Kepala Unit Intelkam Polres Surabaya, Iptu Taufik, mengapresiasi sinergi Pertamina, Lemigas, dan Ditjen Migas dalam memberikan klarifikasi publik.

        “Kami berharap informasi terkait hasil uji dan klarifikasi ini bisa disampaikan dengan jernih dan benar agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat. Peran rekan-rekan media sangat penting dalam menjaga agar situasi tetap kondusif dan informasi tersampaikan secara tepat,” ujar Taufik.

        Pertamina Patra Niaga menegaskan akan terus memperkuat layanan SPBU agar menjadi “Rumah Energi” bagi masyarakat, dengan fasilitas musala, minimarket, kafe, tempat isi angin dan air, serta toilet bersih.

        “Kami ingin masyarakat merasa bahwa SPBU Pertamina adalah rumah mereka—tempat yang aman, nyaman, dan terpercaya,” tutup Mars Ega.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: