Kredit Foto: Ida Umy Rasyidah
Kementerian Perdagangan menargetkan biaya logistik nasional turun menjadi 12% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2029. Target tersebut merupakan bagian dari upaya menekan ongkos distribusi barang agar lebih efisien dan kompetitif di tingkat global.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Iqbal Shoffan Shofwan menyampaikan, biaya logistik Indonesia terus menunjukkan perbaikan dalam beberapa tahun terakhir.
“Bayangkan dari 22 persen di tahun 2022, sekarang ini menjadi 14,29 persen. Target di tahun 2029 itu menjadi 12 persen,” ujar Iqbal di sela-sela acara IKEA Made in Indonesia: from Local Made in Indonesia, Selasa (4/10/2025).
Baca Juga: Pelindo Banten Resmikan Layanan Perdana Pelabuhan Bojonegara untuk Dorong Logistik Nasional
Menurut Iqbal, efisiensi logistik menjadi salah satu indikator penting dalam meningkatkan daya saing industri nasional. Pemerintah menyiapkan berbagai langkah strategis, termasuk mendorong digitalisasi sistem perdagangan dan logistik antarwilayah.
“Kalau dari kita di Kementerian Perdagangan itu adalah terkait dengan digitalisasi. Jadi misalnya dalam konteks semua barang yang dikirimkan melalui laut, itu ada manifest domestik dari perdagangan antar pulau barang. Itu tercatat dengan baik,” jelas Iqbal.
Iqbal menambahkan, integrasi sistem logistik dilakukan untuk menyederhanakan proses administrasi, termasuk dalam penerapan peraturan menteri yang mengatur input data tunggal bagi pelaku usaha.
“Setiap pelaku usaha cukup memasukkan satu input saja, kemudian itu bisa digunakan mulai dari masuk pelabuhan, shipping instruction, dan segala macam ini, menjadi lebih efisien,” kata Iqbal.
Baca Juga: Berantas Impor Ilegal di Pelabuhan, Pelaku Usaha Logistik Solid Dukung Menkeu Purbaya
Selain digitalisasi, koordinasi lintas kementerian juga terus diperkuat. Kemendag berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan untuk memastikan data barang yang dikirim antarpulau lebih transparan dan akurat.
“Kami sedang berbicara dengan Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Darat, dan mereka juga sudah mengakomodir itu,” ujar Iqbal.
Ia menegaskan, pemerintah menargetkan biaya logistik Indonesia bisa mendekati standar negara maju yang berada di kisaran 8%. Upaya tersebut diharapkan dapat memperlancar arus distribusi barang dari wilayah produksi ke pasar, sekaligus menurunkan harga di tingkat konsumen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: