Kredit Foto: Antara/Makna Zaezar
Harga emas tercatat naik tipis pada Rabu (19/11). Hal ini terjadi setelah publikasi risalah terbaru dari Federal Reserve (The Fed). Investor juga tengah menanti data ekonomi penting untuk mendapatkan sinyal arah suku bunga dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Kamis (20/11), Harga spot gold naik 0,2% menjadi US$4.073,79. Sementara emas berjangka ditutup naik 0,4% di US$4.082,80.
Baca Juga: India Pasar Emas Baru Bagi Sektor Pariwisata Indonesia
Di logam lainnya, harga spot silver naik 0,7% menjadi US$51,05, platinum menguat 0,7% menjadi US$1.543,12, sedangkan palladium turun 1,6% menjadi US$1.378.
Risalah The Fed Oktober menunjukkan para pejabat terbelah ketika memutuskan pemotongan suku bunga bulan lalu. Meskipun suku bunga diturunkan, sebagian pembuat kebijakan memperingatkan bahwa pelonggaran kebijakan dapat menghambat upaya menurunkan inflasi yang telah berada di atas target 2%.
Ketua Fed, Jerome Powell menegaskan dalam konferensi pers usai pertemuan bahwa pemotongan suku bunga pada pertemuan akhir tahun bukanlah suatu kepastian.
“Risalah ini sudah berlalu. Yang lebih penting adalah apa yang terjadi pada Desember. The Fed membutuhkan lebih banyak data sebelum memutuskan,” kata Analis Marex, Edward Meir.
“Data akan datang sedikit demi sedikit, dan itu menjadi fokus," tambahnya.
Pelaku pasar kini memperkirakan peluang pemotongan suku bunga pada akhir tahun hanya sekitar 30%. Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah dan saat ketidakpastian ekonomi meningkat.
Pasar menanti rilis laporan pekerjaan untuk September. Data itu tertunda akibat penutupan pemerintahan. Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) juga mengonfirmasi tidak akan menerbitkan laporan ketenagakerjaan untuk bulan lalu karena tidak tersedianya data survei rumah tangga selama penutupan pemerintahan.
Baca Juga: BRMS Buka Suara Soal Pajak Ekspor Emas, Begini Katanya!
Data terbaru menunjukkan jumlah warga yang menerima tunjangan pengangguran mencapai level tertinggi dalam dua bulan pada pertengahan dari Oktober di AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: