Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Telat Lunasi Utang, Saham BIMA Kena Suspensi

        Telat Lunasi Utang, Saham BIMA Kena Suspensi Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menjatuhkan suspensi terhadap perdagangan saham PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk (BIMA) mulai Sesi I Periodic Call Auction pada Rabu, 19 November 2025. Penghentian sementara ini dilakukan setelah bursa menelaah keterbukaan informasi perseroan terkait Default Notice yang diterbitkan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) karena utang jatuh tempo yang belum diselesaikan.

        “Sehubungan dengan hasil pemantauan kami atas Keterbukaan Informasi PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk (Perseroan) mengenai Default Notice dari PT PPA (Perusahaan Pengelola Aset) atas utang yang telah jatuh tempo namun belum dilunasi Perseroan, maka Bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Efek PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk (BIMA) di Seluruh Pasar pada Sesi I Periodic Call Auction hari Rabu, 19 November 2025 hingga pengumuman Bursa lebih lanjut," kata Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3 BEI, Lidia M. Panjaitan. 

        “Bursa meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan,” ujar Lidia.

        Baca Juga: Amundi: Risiko Meningkat, Independensi The Fed Jadi Sorotan Investor Saham di 2026

        Sebagai informasi, PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk didirikan pada tahun 1988, menandai masuknya perusahaan ke dalam industri manufaktur alas kaki. Sejak awal, perusahaan menetapkan misinya untuk menciptakan sepatu olahraga berkualitas tinggi yang menggabungkan inovasi, daya tahan, dan kenyamanan.

        Dengan visi yang kuat dan komitmen terhadap keunggulan, PT Primarindo dengan cepat memantapkan dirinya sebagai nama yang terpercaya di pasar alas kaki Indonesia. Tahun 1994 menandai tonggak sejarah penting bagi PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk karena secara resmi menjadi perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

        Pada tahun 2010, PT Primarindo telah mencapai tonggak sejarah yang mengesankan dalam kapasitas produksinya. Perusahaan memproduksi rata-rata 3,7 juta pasang sepatu per tahun, yang berarti sekitar 308.000 pasang sepatu per bulan.

        Pada tahun 2019, PT Primarindo memutuskan untuk mendiversifikasi rangkaian produknya dengan memasuki pasar aksesoris perjalanan. Langkah ini bertujuan untuk memperluas bisnis perusahaan di luar alas kaki dengan memproduksi tas ransel, ransel, tas bayi, dan produk lain yang berhubungan dengan perjalanan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: