- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
RI Genjot Survei Migas 2D-3D, Target Produksi 1 Juta Barel per Hari di 2029
Kredit Foto: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan bahwa pemerintah mengalokasikan anggaran signifikan melalui Badan Geologi untuk melaksanakan survei 2D dan 3D guna membuka potensi sumber daya minyak dan gas bumi (migas). Anggaran itu dikucurkan dalam rentang 2025 hingga 2026 dan dimaksudkan untuk mencapai target produksi 1 juta barel minyak per hari.
Langkah strategis ini penting, mengingat Indonesia memiliki 128 cekungan migas dengan 108 di antaranya belum dioptimalkan.
"Pada tahun 2025 dan 2026, Pemerintah mengalokasikan anggaran yang signifikan dan memberdayakan Badan Geologi untuk melakukan survei 2D dan 3D tingkat lanjut, yang membuka jalan bagi eksplorasi untuk menggarap potensi sumber daya ini. Visi bersama kita jelas: pada tahun 2029, Indonesia akan mencapai target produksi 1 juta barel minyak per hari," ujar Yuliot pada Grand Launching of Indonesia Oil and Gas Exploration di Jakarta, Selasa (25/11/2025).
Untuk mendukung iklim investasi yang baik, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan Peraturan Menteri ESDM No. 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Sebagian Wilayah Kerja untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi, yang membuka jalan bagi kerja sama yang transparan dan efisien.
Kementerian ESDM juga telah menyiapkan 75 blok migas yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan wilayah lepas pantai. Seluruh blok ini telah siap dikembangkan melalui mekanisme penugasan atau lelang reguler. Saat ini, imbuh Yuliot, terdapat 9 blok minyak dan gas bumi yang telah ditunjuk untuk dikembangkan oleh badan usaha, serta sejumlah blok lainnya akan menyusul.
Selain meningkatkan produksi migas, Pemerintah juga tengah membangun infrastruktur yang meliputi jaringan pipa transmisi dan distribusi migas dari wilayah kerja ke kawasan industri, peningkatan kapasitas kilang minyak dalam negeri, pembangunan tangki penyimpanan minyak, serta peningkatan jumlah pengiriman kargo migas," jelasnya.
Baca Juga: Dirjen Migas Bongkar Sebaran Cadangan Minyak RI, Ternyata Masih Didominasi Wilayah Ini
Sebagai tambahan informasi, pada Grand Launching of Indonesia Oil and Gas Exploration ini ditandatangani perjanjian untuk Wilayah Kerja Perkasa, yang memiliki potensi sumber daya sebesar 228 MMBO atau 1,3 TCF. Perjanjian ini mencakup bonus tanda tangan sebesar USD 300 ribu dan total komitmen pasti sebesar USD 2,25 juta. Hal ini mencerminkan komitmen kuat para investor untuk mendukung pengembangan dan peningkatan produksi migas di Wilayah Kerja Perkasa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo