Ada Kerentanan Sistemik, Israel Sinyalkan Pengawasan Lebih Ketat Terhadap Stablecoin
Kredit Foto: Instagram/State of Israel
Gubernur Bank of Israel, Amir Yaron mengisyaratkan bahwa negara tersebut sedang bersiap menerapkan pengawasan yang jauh lebih aktif terhadap stablecoin.
Ia menggambarkan aset digital yang dipatok ke mata uang fiat itu sebagai kekuatan dalam sistem pembayaran yang tak lagi bisa dipandang sebagai isu sampingan oleh regulator.
Baca Juga: Bareng Visa, Truther Luncurkan Kartu Pembayaran Stablecoin USDT
Yaron menekankan bahwa stablecoin kini sudah tertanam kuat dalam arus keuangan global, dengan kapitalisasi pasar yang telah melampaui US$300 miliar.
“Melihat tingkat adopsinya di masyarakat, tidak bisa lagi dikatakan bahwa ini adalah fenomena marginal,” ujarnya, dilansir Selasa (2/12).
Stablecoin adalah aset kripto yang nilainya dipatok pada acuan eksternal seperti mata uang fiat, dan digunakan secara luas dalam perdagangan aset digital serta transaksi lintas batas untuk menghindari volatilitas harga aset kripto lainnya.
Yaron menyoroti risiko konsentrasi industri, dengan hampir seluruh aktivitas stablecoin dikuasai oleh dua penerbit utama, yakni Tether dan Circle. Sentralisasi ini menurutnya, meningkatkan kerentanan sistemik dan menegaskan pentingnya kejelasan regulasi.
Baca Juga: China Tegaskan Larangan Kripto, Stablecoin Jadi Sorotan!
Ia kemudian memaparkan sejumlah pilar yang harus diprioritaskan oleh penerbit stablecoin maupun otoritas pengawas, termasuk jaminan cadangan 1:1, aset cadangan yang likuid serta pembangunan kerangka regulasi yang dapat diperluas sesuai pertumbuhan industri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: