Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Money Changer vs Remittance: Kapan Harus Pakai yang Mana?

        Money Changer vs Remittance: Kapan Harus Pakai yang Mana? Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Medan -

        Semua terasa sudah terencana dengan baik. Saya berangkat ke Malaysia untuk berobat, dan sebelum berangkat saya sudah menukar Ringgit di money changer resmi di Indonesia. 

        Jumlahnya saya hitung dengan teliti, cukup untuk biaya rumah sakit, makan, dan kebutuhan sehari-hari. Rasanya aman. Rasanya cukup. Tetapi kehidupan sering memberi kejutan di saat paling tidak kita duga.

        Ketika tiba waktunya membayar biaya rumah sakit, saya baru menyadari uang Ringgit yang saya bawa hampir habis. Degup panik mulai terasa, terlebih ketika saya mencari money changer di sekitar rumah sakit dan mendapati kursnya jauh lebih mahal. 

        Berdiri di depan papan kurs itu, saya hanya bisa menghembuskan napas panjang. Apakah saya harus membayar begitu mahal hanya karena sedang berada di negeri orang?

        Dalam keadaan mendesak itu, saya teringat saran seorang teman tentang layanan remittance dari PJP LR, penyelenggara transfer dana lintas negara yang diawasi Bank Indonesia. Saya mencobanya. 

        Ternyata prosesnya sangat mudah. Saya mengirim dana dari Indonesia langsung ke rekening rumah sakit, tanpa perlu menukar uang tunai tambahan dan tanpa harus berkelana mencari money changer lain. Pembayaran selesai dalam hitungan jam. 

        Pada saat itulah saya merasakan manfaat nyata dari transfer dana lintas negara: cepat, aman, dan jauh dari kepanikan.

        Dua Layanan yang Sama-Sama Penting, Tapi Tak Sama Fungsi

        Pengalaman itu membuat saya memahami satu hal: money changer dan remittance bukanlah dua layanan yang saling berkompetisi. Keduanya justru saling melengkapi. Money changer, atau KUPVA BB dalam istilah resmi, adalah tempat menukar uang fisik. 

        Kalau Anda butuh Ringgit, Yen, atau Dollar untuk dibawa jalan-jalan, membayar taksi, atau membeli makanan, money changer adalah tempatnya.

        Namun uang tunai punya batas: bisa habis, bisa hilang, dan kursnya bisa sangat mahal ketika Anda menukarnya di luar negeri. 

        Di sinilah remittance hadir sebagai pasangan yang ideal. Layanan ini memungkinkan uang berpindah antarnegara tanpa uang fisik, tanpa repot mencari gerai penukaran, dan tanpa harus tergantung pada kurs yang tidak bersahabat.

        Menariknya, banyak orang belum menyadari batas kewenangan masing-masing. Money changer hanya boleh menukar uang fisik dan tidak boleh mengirim dana antarnegara. Sebaliknya, remittance tidak menyediakan uang tunai, tetapi mengirimkannya dengan aman langsung ke rekening tujuan. Dua layanan, dua fungsi, namun satu tujuan yang sama: membantu kebutuhan masyarakat lintas negara.

        Remittance, Jembatan Digital Pengiriman Uang

        Remittance atau layanan PJP LR pada dasarnya adalah jembatan digital yang menghubungkan kebutuhan kita dengan penerima di negara lain. Layanan ini sangat membantu mereka yang membayar biaya rumah sakit, biaya pendidikan, penginapan, maupun kebutuhan keluarga di luar negeri.

        Pekerja migran, mahasiswa, pelajar, hingga pengusaha kecil yang memiliki mitra luar negeri sering mengandalkan remittance sebagai solusi yang cepat dan aman.

        Keuntungan remittance terasa jelas. Tidak perlu membawa uang fisik dalam jumlah besar. Tidak perlu memiliki rekening valuta asing. Tidak perlu panik ketika uang tunai mulai menipis. Semuanya dilakukan melalui prosedur yang diawasi Bank Indonesia, sehingga aman untuk digunakan oleh siapa pun yang membutuhkan pengiriman dana lintas batas.

        Money changer dan remittance pada akhirnya bukan untuk dipilih salah satu. Anda butuh keduanya. Uang tunai tetap diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi remittance memberikan rasa aman ketika kebutuhan tiba-tiba berubah atau menjadi lebih besar dari yang diperkirakan.

        Kesimpulan: Keduanya Bisa Jadi Sahabat Perjalananmu

        Pengalaman saya di Malaysia mengajarkan bahwa persiapan finansial bukan hanya tentang menukar uang sebelum berangkat, tetapi juga tentang memiliki cadangan strategi ketika hal tak terduga terjadi. 

        Money changer memberi Anda uang tunai untuk kebutuhan dasar, sementara remittance memberi Anda kemampuan bertindak cepat di saat genting.

        Keduanya sama-sama penting. Money changer membantu Anda memulai perjalanan. Remittance membantu Anda menyelesaikannya dengan aman. Di dunia yang makin terhubung seperti sekarang, dua layanan ini adalah sahabat perjalanan yang tak boleh dilupakan, apalagi ketika ringgit mulai menipis dan Anda butuh bantuan dalam sekejap.

        (Opini tidak mempresentasikan kebijakan Lembaga dimana penulis bekerja)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: