MPSI Ingatkan Hindari Narasi Politis di Tengah Bencana Alam, Ajak Konten Kreator Perbaiki Etika Komunikasi

Direktur Merah Putih Stratejik Institut (MPSI), Noor Azhari, menyampaikan pentingnya kehati-hatian dan tanggung jawab dalam komunikasi publik terkait situasi bencana. Hal ini disampaikan menanggapi pernyataan yang beredar dari konten kreator mengenai kondisi di lokasi bencana.

Noor Azhari menekankan bahwa dalam momentum kemanusiaan, informasi yang disampaikan harus mengutamakan akurasi, empati, dan dampaknya terhadap korban serta proses penanganan darurat.

“Semangat untuk membantu dan menyuarakan kondisi korban adalah hal yang mulia. Namun, penyampaiannya perlu didasari oleh fakta dan data yang dapat dipertanggungjawabkan, serta menjaga martabat dan psikologis para penyintas,” ujar Noor Azhari, Minggu (7/12/2025).

Ia menggarisbawahi bahwa isu-isu sensitif, seperti kekerasan seksual, merupakan hal yang serius dan memerlukan penanganan sesuai hukum serta protokol perlindungan korban. Menurutnya, pengangkatannya di ruang publik tanpa kehati-hatian dapat berisiko menimbulkan dampak tambahan yang tidak diinginkan.

“Isu kekerasan seksual adalah kejahatan yang memerlukan proses hukum yang jelas. Pengangkatannya secara publik harus memperhatikan perlindungan korban dan tidak menciptakan kepanikan atau stigma di tengah masyarakat yang sedang berduka,” lanjutnya.

Noor juga menyoroti bahwa upaya penanganan bencana merupakan kerja kolektif yang melibatkan pemerintah, TNI-Polri, relawan, serta berbagai lembaga masyarakat. Ia mengajak semua pihak untuk melihat kerja sama ini secara utuh.

“Banyak pihak yang telah bekerja keras di lapangan dengan segala keterbatasan. Mari kita dukung upaya bersama ini dengan menyebarkan informasi yang membangun, mengedepankan verifikasi, dan memperkuat solidaritas,” jelasnya.

MPSI mengajak seluruh pihak, termasuk para pembuat konten dan influencer, untuk memprioritaskan etika komunikasi, khususnya dalam situasi darurat yang melibatkan kerentanan korban.

“Mari kita jadikan ruang digital sebagai kekuatan yang mempersatukan dan mempermudah bantuan, bukan sebaliknya. Saatnya kita semua berkontribusi dengan cara yang konstruktif dan penuh empati,” pungkas Noor Azhari.