Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Implementasi GCG Topang Pertumbuhan Berkelanjutan Pupuk Kaltim

        Implementasi GCG Topang Pertumbuhan Berkelanjutan Pupuk Kaltim Kredit Foto: Pupuk Kaltim
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Penerapan tata kelola perusahaan dinilai semakin memperkuat ketahanan bisnis PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) di tengah dinamika industri. Perusahaan mencatat skor 89,37 pada indeks tata kelola 2025, hasil asesmen menyeluruh terhadap struktur, proses, dan implementasi Good Corporate Governance (GCG).

        Penilaian tersebut berlangsung di Jakarta, Jumat (4/12/2025), sebagai bagian dari ajang Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang diinisiasi The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) bersama SWA Media Group.

        Direktur Manajemen Risiko Pupuk Kaltim Teguh Ismartono mengatakan evaluasi tahunan GCG menjadi instrumen penting untuk menjaga keberlanjutan bisnis dan daya saing perusahaan. “Pupuk Kaltim terus mengukur implementasi tata kelola perusahaan sesuai prinsip GCG, dengan evaluasi dan asesmen berdasarkan CGPI. Hal ini sebagai langkah perbaikan guna peningkatan strategi dan kebijakan tata kelola secara optimal,” ujar Teguh.

        Baca Juga: Perkuat Kemandirian Industri Soda Ash Nasional, Pertamina Petrochemical Trading dan Pupuk Kaltim Jalin Kolaborasi

        Menurut Teguh, peningkatan skor dari tahun sebelumnya menunjukkan bahwa penerapan GCG bukan sebatas kepatuhan administratif, melainkan telah terinternalisasi dalam seluruh proses bisnis. Ia menilai konsistensi tata kelola menjadi faktor penting untuk menjaga kinerja perusahaan secara berkelanjutan. “Implementasi GCG merupakan kunci dalam menjaga keberlanjutan dan ketahanan perusahaan, terutama menghadapi tantangan industri yang semakin dinamis. Hal ini yang terus diperkuat Pupuk Kaltim sebagai upaya meningkatkan daya saing,” lanjutnya.

        Teguh menambahkan, tata kelola yang kuat berpengaruh langsung terhadap kinerja operasional, mulai dari pendapatan, kepuasan pelanggan, hingga tingkat keterlibatan karyawan. Sejalan dengan tema CGPI 2025, “Membangun Kapabilitas Dinamis Perusahaan dalam Kerangka GCG”, perusahaan berupaya memperkuat struktur, proses, dan tata kelola untuk menciptakan organisasi yang tangguh dan adaptif. “Optimalisasi tata kelola perusahaan yang berlandaskan prinsip GCG menjadi pondasi kuat bagi Pupuk Kaltim, yang dijalankan secara konsisten dan berkesinambungan,” kata Teguh.

        Baca Juga: Pupuk Indonesia Catat Rekor Penghargaan, Tekankan Konsistensi dan Inovasi BUMN Pangan Nasional

        Dengan capaian tahun ini, Pupuk Kaltim menegaskan upaya memperkuat posisinya tidak hanya sebagai pemain utama industri pupuk nasional, tetapi juga sebagai korporasi yang mendorong dunia usaha menerapkan GCG sebagai strategi keberlanjutan bisnis. “Pupuk Kaltim akan terus menjalankan strategi dan kebijakan yang sesuai koridor GCG, sebagai kesatuan sistem yang kuat dalam mendorong optimalisasi kinerja bisnis secara berkelanjutan,” tutup Teguh Ismartono.

        Pada kesempatan sama, Chairman IICG Gendut Suprayitno menyampaikan program CGPI tahun ini diikuti 52 perusahaan nasional. Program tersebut dirancang untuk mendorong perilaku bisnis yang etis dan berintegritas melalui penilaian berbasis tema yang menyesuaikan perkembangan industri. “Ajang ini bentuk komitmen kami untuk terus mendorong perusahaan di tanah air mampu menjalankan bisnis sesuai prinsip GCG yaitu bersih, transparan, beretika dan akuntabel,” ujar Gendut.

        Ajang CGPI 2025 kemudian menetapkan Pupuk Kaltim sebagai The Most Trusted Company, atau perusahaan paling terpercaya di Indonesia. Gelar ini menjadi yang kedelapan bagi Pupuk Kaltim dalam kategori serupa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: