Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ditjen Intram Gandeng Jababeka Rumuskan Sistem Mobilitas Baru

        Ditjen Intram Gandeng Jababeka Rumuskan Sistem Mobilitas Baru Kredit Foto: Jababeka
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktorat Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda (Ditjen Intram) Kementerian Perhubungan meninjau kawasan Kota Jababeka di Cikarang, Kabupaten Bekasi, untuk mendapatkan gambaran mobilitas masyarakat dan memetakan potensi integrasi layanan transportasi. Audiensi yang berlangsung pada 21 November 2025 itu menjadi langkah pemerintah dalam menyelaraskan pengembangan jaringan transportasi dengan pertumbuhan pesat kawasan industri dan permukiman di Cikarang Raya.

        Kunjungan tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah merespons meningkatnya kebutuhan mobilitas di wilayah yang mencatat sekitar 770 ribu perjalanan per hari, di mana 46% berasal dan menuju Jababeka. Lonjakan aktivitas ini menegaskan peran strategis Kota Jababeka sebagai pusat pertumbuhan ekonomi Jawa Barat sekaligus penyangga penting kawasan metropolitan Jabodetabek.

        Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda, Risal Wasal, menyampaikan apresiasi terhadap perkembangan kawasan dan berbagai inisiatif yang telah dilakukan pengelola Jababeka dalam memperkuat akses transportasi publik.

        Baca Juga: Resmi Dibuka, Green Market Jadi Pendukung Ekosistem Ekonomi Kota Jababeka

        “Kami mengapresiasi pengembangan kawasan Jababeka dan berbagai inisiatif yang telah dilakukan untuk memperkuat aksesibilitas layanan transportasi publik. Informasi terkait pola perjalanan masyarakat, perkembangan moda transportasi, dan rencana integrasi kawasan menjadi masukan penting bagi kami dalam pemetaan kebutuhan mobilitas di wilayah Cikarang Raya," ujarnya.

        Risal menambahkan bahwa Ditjen Intram melihat peluang besar untuk meningkatkan konektivitas antarmoda di Jababeka.

        “Kami melihat potensi besar bagi peningkatan kemudahan mobilitas masyarakat melalui konektivitas antarmoda yang mulai terbangun di Kota Jababeka. Kami terbuka untuk melanjutkan pembahasan teknis bersama pemerintah daerah dan pemangku kepentingan kawasan guna melihat peluang sinergi ke depan, apabila dibutuhkan,” katanya.

        Audiensi ini juga menjadi forum pertukaran informasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pengelola kawasan mengenai perkembangan mobilitas masyarakat, kebutuhan transportasi publik, serta opsi penguatan konektivitas jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi dan populasi di Cikarang Raya mendorong pengembangan sistem transportasi massal yang lebih adaptif dan terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan pekerja dan penghuni.

        Menanggapi audiensi tersebut, Jababeka menegaskan komitmen memperkuat pengembangan kota mandiri melalui konsep Transit-Oriented Development (TOD). Ivonne Anggraini, Presiden Direktur PT Graha Buana Cikarang, menyatakan bahwa integrasi transportasi menjadi fondasi penting dalam menciptakan tata kota yang efisien dan berkelanjutan.

        “Penerapan konsep TOD di Kota Jababeka merupakan langkah strategis dalam membangun kota yang berorientasi masa depan,” ujarnya.

        Ia menambahkan bahwa pengembangan kawasan tidak dapat dilakukan secara parsial. “Melalui pembangunan sistem infrastruktur terpadu dan perluasan jaringan transportasi massal, kami membuka peluang kolaborasi strategis dengan pemerintah maupun pelaku industri swasta lainnya.”

        Baca Juga: Jababeka Mantapkan Komitmen Hijau lewat Penanaman 200 Pohon

        Saat ini, Jababeka didukung berbagai moda transportasi publik seperti AO Shuttle, layanan DAMRI rute Jababeka–Bandara Soekarno-Hatta, Primajasa rute Jababeka–Bandung, serta layanan feeder Swatantra S01 yang menghubungkan Stasiun Cikarang–President University–Kota Jababeka. Akses makin lengkap dengan hadirnya KRL Cikarang, layanan BISKITA yang terkoneksi LRT, dan rencana pengembangan MRT Fase III Cikarang–Balaraja serta Commuter Line menuju Cikampek.

        Kawasan ini juga ditopang infrastruktur logistik seperti Cikarang Dry Port, yang menjadi simpul rantai pasok dan mendukung efisiensi distribusi. Lokasinya yang strategis—dekat Pelabuhan Patimban dan Bandar Udara Kertajati—menjadi nilai tambah bagi perusahaan yang membutuhkan akses logistik yang cepat dan berkelanjutan.

        “Dengan peningkatan infrastruktur transportasi, logistik, dan jaringan pendukung kawasan, Jababeka tidak hanya menghadirkan efisiensi mobilitas dan operasional industri, tetapi juga membangun lingkungan kota yang layak huni dan modern,” ujar Ivonne. Ia menilai penguatan sistem mobilitas akan meningkatkan kepercayaan investor sekaligus memberi nilai tambah bagi penghuni.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: