Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kontribusi Pendapatan dari MBG Belum Signifikan, Ultrajaya Belum Berani Pasang Target

        Kontribusi Pendapatan dari MBG Belum Signifikan, Ultrajaya Belum Berani Pasang Target Kredit Foto: Instagram/Ultra Milk
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultrajaya/ULTJ) menyatakan bahwa hingga saat ini kontribusi dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah belum signifikan terhadap pendapatan perseroan sepanjang 2025

        Corporate Secretary Ultrajaya, Helina Widayani, mengatakan kontribusi pendapatan dari program MBG saat ini masih bersifat tidak material dibandingkan total pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, perseroan memilih bersikap hati-hati dalam menetapkan proyeksi keuangan yang bersumber dari program tersebut.

        “Kontribusi pendapatan Perseroan dalam program MBG tahun 2025 ini masih belum material. Oleh karena itu, Perseroan belum menetapkan target kontribusi spesifik untuk tahun 2026,” ujar Helina, Senin (22/12/2025).

        Baca Juga: Pasok Susu untuk MBG, Laba Ultrajaya (ULTJ) Tumbuh 9% di Kuartal III 2025

        Namun, perseroan menilai keterlibatannya dalam program MBG memiliki potensi strategis dalam jangka panjang. ULTJ memandang program pemerintah tersebut dapat mendorong peningkatan konsumsi susu nasional, seiring besarnya skala anggaran serta keberlanjutan program.

        Menurut Helina, program MBG juga berfungsi sebagai sarana edukasi dan kampanye konsumsi produk susu bagi masyarakat. Dengan cakupan penerima yang luas, MBG dinilai dapat memperkuat kesadaran gizi dan memperluas basis konsumen produk susu di dalam negeri.

        Dalam mencermati peluang tersebut, Ultrajaya menerapkan pendekatan selektif. Perseroan mempertimbangkan kesiapan kapasitas produksi, kelayakan komersial, serta pengelolaan risiko usaha sebelum meningkatkan keterlibatan dalam program pemerintah.

        “Kesinambungan program pemerintah berpotensi memberikan tambahan dukungan terhadap permintaan, meskipun dampaknya tidak serta-merta tercermin pada pendapatan jangka pendek,” jelas Helina.

        Baca Juga: Ultrajaya Perkuat Dominasi Pasar Lewat Program Susu Sekolah

        Sementara itu, terkait rencana pemerintah terkait penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK), perseroan telah menyiapkan langkah antisipatif.

        “Meskipun komposisi gula (sukrosa) relatif kecil yakni di bawah 6%, Perseroan juga menyiapkan langkah antisipatif melalui kajian dan alternatif pengelolaan portofolio produk serta efisiensi operasional,” kata Helina.

        Terkait strategi pertumbuhan, Ultrajaya menegaskan fokus utama perusahaan tetap pada pasar domestik. Perseroan menilai potensi pasar nasional masih sangat besar dan belum tergarap secara optimal, meskipun tantangan daya beli masyarakat tetap menjadi perhatian.

        Sementara itu, pasar ekspor ditempatkan sebagai pelengkap strategi bisnis. Ultrajaya memilih pendekatan bertahap dan selektif, tanpa rencana agresif untuk menambah negara tujuan ekspor dalam waktu dekat. Perseroan lebih memprioritaskan penguatan pasar yang telah ada sebagai bagian dari strategi penguatan merek di tingkat global.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: