- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Pasok Susu untuk MBG, Laba Ultrajaya (ULTJ) Tumbuh 9% di Kuartal III 2025
Kredit Foto: Instagram/Ultra Milk
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) mengantongi laba bersih sebesar Rp974 miliar hingga kuartal III 2025, naik 9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dengan margin mencapai 15,6%. Hal ini seiring dengan penguatan kinerja penjualan produk susu dan mulai berkontribusinya pasokan susu untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pada periode yang sama, pendapatan Ultrajaya tumbuh 9,2% secara tahunan menjadi Rp6,23 triliun. Pertumbuhan tersebut ditopang dominasi produk susu yang menyumbang 83% dari total pendapatan perseroan.
Corporate Secretary Ultrajaya Helina Widayani mengatakan, produk susu tetap menjadi kontributor utama kinerja keuangan perseroan. Produk Ultramilk tercatat mempertahankan pangsa pasar sebesar 37,3%.
“Produk susu tetap menjadi andalan kami, sementara kami terus mengembangkan inovasi untuk segmen non-susu agar tetap kompetitif,” ujar Helina dalam paparan publik, Jumat (19/12/2025).
Baca Juga: Keracunan MBG Tembus 15 Ribu Kasus, Kerugian Ekonomi Ditaksir Capai Belasan Miliar
Selain penjualan ritel, perseroan juga terlibat dalam mendukung program MBG pemerintah. Ultrajaya memproduksi susu khusus untuk konsumen usia 6–18 tahun, yakni siswa sekolah dasar hingga menengah, yang tidak diperjualbelikan untuk umum.
Helina menjelaskan, kontribusi pendapatan dari segmen MBG melalui pesanan langsung perusahaan telah mulai terlihat sejak Juli hingga Desember 2025. Namun, perseroan tidak merinci nilai pendapatan tersebut dan hanya menampilkan grafik pertumbuhan positif.
“Pendapatan MBG melalui pesanan langsung ke perusahaan dari sejak Juli sampai Desember 2025 mengalami peningkatan. Peningkatan sampai dengan Desember, ini juga terus mengalami peningkatan,” ujar Helina.
Sementara itu, kategori teh siap minum dan minuman sehat berkontribusi sekitar 12% terhadap total pendapatan perseroan dengan pangsa pasar mencapai 53,9%. Di sisi lain, pendapatan dari produk non-susu tercatat turun 29% menjadi Rp814 miliar hingga kuartal III 2025.
Meski terjadi penurunan pada segmen non-susu, Ultrajaya menilai kinerja keuangan secara keseluruhan tetap menunjukkan tren pertumbuhan. Hal tersebut didukung efisiensi operasional melalui sistem produksi terintegrasi secara vertikal dan otomatis, serta jaringan distribusi yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia dan pasar ekspor.
“Ke depan, fokus kami tetap pada penguatan merek dan inovasi produk, seiring dengan peningkatan kapasitas produksi dan jaringan distribusi,” jelas Helina.
Baca Juga: Masuk Bisnis Offshore, CBRE Targetkan Pendapatan dan Laba Tumbuh 30% di 2026
Selain mendukung program MBG, perseroan juga mengungkapkan rencana ekspansi usaha sepanjang 2025, meliputi penguatan distribusi, peningkatan kapasitas produksi, serta investasi berkelanjutan.
Helina memaparkan enam strategi utama Ultrajaya, yakni memperkuat merek untuk memperluas jangkauan pasar, mengoptimalkan platform distribusi nasional, meningkatkan kapasitas produksi dan gudang, mengembangkan peternakan serta rantai pasok susu, mendorong keberlanjutan bisnis melalui pengembangan produk baru, serta fokus pada investasi untuk efisiensi operasi dan integrasi kinerja perusahaan.
“Ultrajaya sepenuhnya mendukung program pemerintah yaitu Makan Bergizi Gratis. Ini memperkuat brand kita dan sekaligus ada promosi atau free campaign untuk meningkatkan tingkat susu nasional dalam jangka panjang,” ujar Helina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement