Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nagasaki Peringati 70 Tahun Peristiwa Bom Atom

        Warta Ekonomi -

        Tokyo, 9/8 (Antara/AFP) - Jepang pada Minggu memperingati 70 tahun terjadinya pengeboman atom di Nagasaki yang menghilangkan nyawa 74.000 orang --sebagian besar meninggal seketika-- dalam salah satu bagian berakhirnya Perang Dunia II.

        Lonceng-lonceng dibunyikan dan puluhan ribu orang, termasuk orang-orang yang selamat dalam pengeboman beserta keluarga para korban, mengheningkan cipta pada pukul 11.02 waktu setempat --persis saat ledakan terjadi hingga menghancurkan kota pelabuhan itu pada 9 Agustus, 1945.

        Perdana Menteri Shinzo Abe meletakkan karangan bunga di tengah kehadiran perwakilan dari 75 negara, termasuk duta besar Amerika Serikat untuk Jepang, Caroline Kennedy.

        "Sebagai negara satu-satunya yang mendapat serangan bom atom dalam perang, saya memperbarui tekad kami untuk memimpin upaya global penghapusan senjata nuklir, untuk menciptakan dunia tanpa senjata," kata Abe saat menyampaikan pidato.

        Abe juga mengatakan negaranya akan selalu mematuhi prinsip-prinsip tanpa-nuklir yang selama ini dipegang teguh, yaitu tidak memproduksi, memiliki atau membiarkan senjata nuklir berada di wilayah Jepang.

        Ia sebelumnya dalam sebuah upacara di Hiroshima mendapat kritik karena tidak menyebutkan ketiga prinsip itu sehingga membuat khawatir para korban yang selamat dari pengeboman, terutama saat pemimpin nasionalis itu berupaya meloloskan perundang-undangan untuk memperluas peranan militer.

        Wali Kota Nagasaki Tomihisa Taue secara terang-terangan mengkritik rancangan undang-undang ketika ia berpidato.

        "Kekhawatiran dan ketegangan sekarang menyebar di antara kita bahwa janji yang dibuat 70 tahun lalu dan prinsip untuk (menjaga) perdamaian dalam perundang-undangan Jepang saat ini mungkin tidak diindahkan," katanya, disambut dengan tepuk tangan riuh.

        Abe telah menghadapi kritik dan penentangan atas upayanya untuk meningkatkan peranan Pasukan Bela Diri negaranya --perubahan yang membuka pintu bagi dikerahkannya pasukan ke garis pertempuran untuk pertama kalinya sejak perang.

        Sekitar 74.000 orang tewas di Nagasaki --kota pelabuhan yang sekarang ini menjadi kota hiruk-pikuk-- dalam ledakan awal di dekat pabrik senjata utama atau meninggal karena dampak yang muncul beberapa bulan atau beberapa tahun kemudian setelah pengeboman itu.

        Serangan ke Nagasaki itu terjadi tiga hari setelah pesawat pengebom Amerika B-29 Enola Gay menjatuhkan sebuah bom --yang dinamai "Little Boy" (Bocah Laki-laki), ke Hiroshima. Serangan itu merupakan pengeboman atom pertama sepanjang sejarah.

        Dalam serangan Hiroshima, jumlah orang yang tewas diperkirakan mencapai 140.000, termasuk mereka yang selamat dari pengeboman itu namun kemudian meninggal karena sakit akibat radiasi.

        Pada upacara peringatan di Hiroshima, Kamis, Abe mengatakan Jepang akan menyampaikan resolusi baru di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk meniadakan persenjataan nuklir.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajar Sulaiman

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: