WE Online, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mendukung rencana Indonesia untuk masuk ke dalam kemitraan?Trans-Pasific Partnership?(TPP). Namun, sebelum adanya keputusan masuk maka hendaknya perlu dilakukan kajian yang mendalam.
"TPP kita mau, tetapi perlu jangka panjang karena banyak sekali hal yang menguntungkan di sini, tetapi di sektor lain tidak. Ini yang sedang Apindo pelajari sekarang ini bagaimana kita mendalami dan memberi masukan-masukan ke pemerintah," kata Ketua Industri Manufaktur Apindo?Johnny Darmawan Danusasmita?dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (14/12/2015).
Pandangan serupa dikatakan Ketua Umum Apindo Hariyadi B Sukamdani yang menilai Indonesia harus mencermati beberapa hal yang terdapat dalam klausul perjanjian antar-negara di dalam TPP yang berpotensi negatif serta merugikan dunia usaha Indonesia nantinya.
"Kajian yang mendalam mengenai hal itu diperlukan oleh pihak pemerintah dan juga dunia usaha sehingga pada saatnya Apindo dapat bersikap secara lebih tegas terhadap pilihan untuk bergabung tidaknya Indonesia dalam TPP," kata Hariyadi.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan pemerintah hingga saat ini belum memutuskan akan bergabung ke dalam TPP. "Kita sedang mempelajarinya," ujar JK.
Terkait sejumlah pihak yang menyangsikan kesiapan Indonesia bergabung dalam kemitraan TPP, JK justru menepis keraguan tersebut. JK menilai Indonesia memiliki keunggulan di antaranya pasar yang besar, jumlah golongan kelas menengah, serta status sebagai negara berbasis industri.
"Sekarang ini hanya dua negara yang bisa bersaing dengan China, yaitu Indonesia dengan Vietnam. Untuk itu, kita juga harus memikirkan TPP," jelasnya.
Maka dari itu, JK menilai bahwa siap atau tidak siap Indonesia harus segera masuk ke dalam kawasan perdagangan bebas yang beranggotakan 12 negara tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo