WE Online, Jakarta - Mulai berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015 lalu memang membawa harapan sekaligus juga tantangan bagi masyarakat Indonesia. MEA memberikan peluang bagi warga negara Indonesia untuk dapat bekerja dan berusaha di negara ASEAN lainnya.
Namun di sisi lain, MEA membawa tantangan dalam persaingan dunia usaha. Tenaga profesional Indonesia akan bersaing dengan profesional dari negara ASEAN lainnya.
Menanggapi hal ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai pelaku industri keuangan khususnya industri multifinance jangan hanya bertahan di dalam negeri saja, namun juga harus menyerang masuk ke negara-negara lain.
"Kita ini menghadapi MEA bukan cuma sekedar bertahan, tapi juga persiapkan bagaimana kita menyerang negara-negara lain," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) OJK Firdaus Djaelani di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, MEA bukan sesuatu yang harus ditakuti. Pasalnya, industri multifinance di Indonesia merupakan yang terbesar di ASEAN dengan jumlah penduduk juga paling besar.
"Multifinance kita paling besar, jumlah penduduk kita juga paling luas. Tapi mereka juga pikir, mereka bisa masuk tidak di pasar kita yang besar. Kita juga harus mempersiapkan diri jangan cuma jago kandang, tapi jago tandang juga. Saya lihat NPF multifinance di bawah dua persen artinya kita mampu menjaga kualitas kita," jelas Firdaus.
Untuk itu, persiapan kualitas SDM perlu dilakukan industri multifinance. Dia mengapresiasi apa yang dipersiapkan Adira Finance dengan meluncurkan Adira Finance Corporate University, yakni lembaga training dan pelatihan untuk peningkatan kompetensi SDM.
"Yang dipersiapkan Adira Finance dengan corporate university-nya ini tidak hanya bagaimana mereka menyiapkan SDM tapi juga menyiapkan perluasan pasar. Saya berharap Adira Finance juga mampu menyumbangkan corporate university ini untuk industri multifinance lain," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo