WE Online, Nunukan - Agen elpiji bersubsidi tiga kilogram mengungkapkan, pasokan ke Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, dibatasi oleh PT Pertamina yang menyebabkan kelangkaan ketersediaan di wilayah perbatasan RI-Malaysia.
Samsidi, agen elpiji tiga kilo gram di Jalan Angkasa Kabupaten Nunukan, Rabu (10/2/2016) menjelaskan kekurangan yang dialami masyarakat terkait kebutuhan elpiji disubsidi pemerintah ini akibat belum adanya kepastian kuota untuk Februari 2016.
"Kuota untuk (bulan) Februari belum ada untuk Kabupaten Nunukan makanya pasokan tiga kilo gram masih kurang," ujar dia.
Ia menjelaskan, elpiji tiga kilo gram yang dikirimkan ke daerah itu saat ini masih kuota untuk Januari 2016 sementara kuota Pebruari 2016 masih dalam pembahasan di PT Pertamina Balipapan, Kaltim.
Untuk mengimbangi tingginya kebutuhan masyarakat setempat, Samsidi mengaku, distribusinya kepada penyalur juga dibatasi sesuai ketersediaan saja agar dapat merata.
"Kami bagi-bagi kepada penyalur secara merata saja supaya tidak ada yang kosong sama sekali. Caranya dengan membatasi permintaan dari penyalur," ungkap dia.
Pasokan gas elpiji pekan pertama Pebruari 2016 ini hanya sebanyak 2.500 buah sangat jauh berbeda dengan pengiriman sebelumnya yang mencapai 4.500 tabung.
Namun dia yakin pasokan berikutnya akan sesuai dengan kebutuhan agar masyarakat tidak kesulitan lagi mendapatkan gas elpiji bersubsidi tersebut.
Hal yang sama disebutkan agen gas elpiji tiga kilo gram lain di Kabupaten Nunukan bernama Bulqis yang berada di Jalan Rimba Kelurahan Nunukan Tengah bahwa kuota gas elpiji kali ini sangat kurang yang menyebabkan penyalur berebut untuk mendapatkannya.
Langkah yang dilakukannya agar semua mendapatkan kuota tersebut dengan membatasi bagi penyalur yang jumlah pengambilannya lebih besar.
Ia mengharapkan pada pengiriman berikutnya PT Pertamina mulai memasok sesuai permintaan agen agar gas elpiji tiga kilo gram tidak langka lagi di daerah itu. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil