Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Standard Chartered Fokus Garap Segmen Perusahaan Berorientasi Ekspor

        Warta Ekonomi -

        WE Online, Jakarta - Standard Chartered Bank Indonesia (Stanchart) terus fokus menyalurkan kredit di segmen komersial. Salah satu fokus perusahaan dalam segmen ini ialah sektor usaha berorientasi ekspor.

        Country Head Commercial Banking Standard Chartered Bank Indonesia, Irvan Noor mengatakan, share kredit untuk sektor tersebut sudah mencapai 10 persen dari total kredit yang disalurkan perseroan.

        "Sektor ekspor food and beverange, perikanan, chemical, tekstil garmen, kertas, variatiflah. Konsentrasi bisnis delapan sampai 10 persen tersebar porsinya," kata Irvan saat ditemui di Financial Club Graha CIMB Niaga, Jakarta, Selasa (26/4/2016).

        Dia menjelaskan, segmen komersial Standard Chartered terbagi dalam tiga jenis yakni medium enterprise, middle, dan local corporate.

        "Untuk local corporate, batas omzet bawah Rp500 miliar setahun. Dua segmen lagi di bawah itu mulai Rp10 juta an omsetnya. Semua sektor Indonesia akan berkembang karena pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan kelas menengah. Semua industri akan tumbuh bagus. Di kuartal dua akan lebih baik dari kuartal sebelumnya," jelasnya.

        Dirinya menambahkan sektor usaha kecil?menengah (UKM) juga masih menjadi fokus perusahaan. Namun, kredit sektor itu baru menunjukan pertumbuhan kredit yang lebih baik di awal tahun 2016.

        "Penetrasi UKM juga dilakukan. Kuartal I tren membaik segmen UKM ini mulai tumbuh lima sampai dengan enam persen. Kuartal II kami optimistis karena mau lebaran jadi drivernya," imbuh Irvan.

        Untuk suku bunga yang diterapkan, dirinya menyebut sudah ada korporasi yang mendapatkan suku bunga single digit. Hanya saja tidak semua korporasi yang mendapatkan suku bunga kredit single digit.

        "Kredit single digit sudah dilakukan tergantung profil risiko mengikuti saran pemerintah dan market. Sudah banyak meskipun tanpa anjuran pemerintah seperti untuk orientasi ekspor dan berisiko rendah," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: