Temani Prabowo ke Inggris, Standard Chartered Ungkap Potensi Energi Berkelanjutan di Indonesia
Standard Chartered Indonesia mendukung serangkaian pertemuan tingkat tinggi saat kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Inggris. Kunjungan ini merupakan pertemuan Chief Executive Officer (CEO) dari 19 perusahaan Inggris terkemuka untuk mendengar langsung dari Presiden Prabowo mengenai program prioritas untuk mendorong investasi dan mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.
Standard Chartered Indonesia, Pemerintah Inggris dan Irlandia Utara, serta Kamar Dagang Inggris-Indonesia (BritCham) menggelar sebuah roundtable di London untuk membahas peluang pasar karbon di Indonesia peluang investasi dan climate financing.
Baca Juga: Melancong ke Luar Negeri, Prabowo Sukses Boyong Investasi Ratusan Triliun
Keterlibatan dalam ajang Indonesia Investment Forum Standard Chartered Indonesia, yang diwakili oleh by Rino Donny Donosepoetro, Cluster CEO, Indonesia & ASEAN Markets (Australia, Brunei and the Philippines), Standard Chartered juga turut terlibat dalam diskusi panel bertajuk “Memanfaatkan Potensi Indonesia dalam Industri Hilir dan Energi Terbarukan untuk Masa Depan Berkelanjutan”.
Dalam forum tersebut, Donny menggarisbawahi perkembangan sektor-sektor prioritas di Indonesia – antara energi terbarukan, kendaraan listrik (EV), dan industri hilir, yang menunjukkan komitmen Indonesia terhadap transformasi ekonomi sekaligus upayanya mencapai target net-zero pada tahun 2060.
"Ambisi ini memang merupakan hal yang mendesak, karena kebutuhan energi negara di Indonesia diproyeksikan akan tumbuh sebesar 42% pada tahun 2030, sehingga diperlukan percepatan peralihan menuju solusi berkelanjutan," kata Donny.
Menurutnya, Indonesia membutuhkan investasi sebesar US$235 miliar pada tahun 2030 untuk dapat bertransisi ke bauran energi yang lebih bersih.
Sementara itu, industri hilir di Indonesia harus mampu menarik investasi sebesar US$600 miliar untuk mengolah 26 komoditas utama seperti nikel, tembaga, dan timah.
"Sektor-sektor ini memegang peranan penting untuk masa depan perekonomian Indonesia, namun kerap menemui sejumlah kendala, terutama dalam mendapatkan pendanaan, mendorong penyelarasan kebijakan, dan memastikan pembangunan berkelanjutan," imbuh Donny.
Pertemuan ini juga sekaligus menjajaki bidang-bidang dimana kerja sama antar industri bisa berlangsung secara lebih lanjut, peluang investasi dan bagaimana mencapai pertumbuhan berkelanjutan.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah Menteri Indonesia antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, serta Menteri Luar Negeri Sugiono.
Baca Juga: Industri Migas Tarik Investasi Rp111,12 Triliun dari Lawatan Prabowo ke Inggris
Ajang ini menarik minat komunitas bisnis di Inggris terhadap berbagai sektor prioritas di Indonesia termasuk transisi energi, infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. Selain itu, ajang ini juga menjadi peluang penting bagi pemerintah Indonesia untuk menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement