Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

2015, Pendapatan Premi Bruto 'Emerging Consumer' Allianz Life Capai Rp96,99 Miliar

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Allianz Life Indonesia mencatat bahwa pendapatan Premi Bruto bisnis Emerging Consumers sampai dengan akhir tahun 2015 tercatat sebesar Rp 96,99 miliar. Pencapaian ini didukung oleh jumlah mitra bisnis sebanyak 87 mitra bisnis yang terdiri dari BPR, koperasi, dan juga mitra bank.

Sementara hingga akhir 2015, bisnis Emerging Consumers telah melindungi lebih dari 4,73 juta nasabah atau meningkat sebesar 20% dibandingkan dengan tahun 2014. Nasabah ini terdiri dari segmen masyarakat mikro maupun dari low mass market.

"Bagi kami keberhasilan saat ini tak lepas dari hasil kerja keras kami dalam memperkenalkan asuransi mikro di Indonesia selama 10 tahun terakhir," ujar Head of Credit Life and Emerging Consumers Allianz Life Indonesia Yoga Prasetyo di Jakarta, Rabu (18/5/2016).

Lebih jauh, kata dia, pada tahun 2015, bisnis Emerging Consumers telah membuktikan komitmennya dengan membayarkan klaim sebesar Rp 24,03 miliar kepada 16.000 ahli waris dari nasabah. Dengan pengalaman yang dimiliki, bisnis emerging consumers Allianz Life juga berhasil memperkenalkan produk SiPeci dengan rasio pengaktifan polis hingga 100%.

"Dengan pengalaman ini, kami sadar bahwa memperkenalkan asuransi mikro merupakan tantangan tersendiri, oleh sebab itu diperlukan beberapa pendekatan yang berbeda untuk masing-masing segmen masyarakat," tandas Yoga.

Sejak beberapa tahun terakhir, bisnis Emerging Consumer Allianz Life membagi segmen masyarakat ke dalam dua tingkat yaitu segmen mikro dan low mass market. Yang membedakan kedua segmen ini adalah lembaga keuangan yang menjadi mitra bisnis dan besarnya pinjaman yang diambil nasabah pada mitra bisnis tersebut.

Istilah emerging consumers itu sendiri berarti masyarakat yang sedang mengalami pertumbuhan sosial dan ekonomi, namun belum memiliki akses terhadap produk dan layanan asuransi karena keterbatasan informasi mengenai produk asuransi yang tepat.

"Kami melihat permasalahan dalam memasarkan produk asuransi mikro bukan hanya pada bagaimana menyediakan akses terhadap produk dan layanan asuransi, tetapi juga edukasi mengenai kesadaran pentingnya berasuransi. Untuk itu, kami tidak berhenti hanya sampai menyediakan produk, tapi juga melakukan aktivitas untuk meningkatkan kesadaran berasuransi melalui media promosi yang langsung bersentuhan dengan kehidupan mereka sehari-hari," tutup Yoga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: