WE Online, Makassar - PT Semen Tonasa yang merupakan anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) tak menampik jika saat ini persaingan di industri semen sangat ketat. Pasalnya, banyak perusahaan semen asing khususnya perusahaan asal negeri tirai bambu yakni China.
Dalam menyiasati hal tersebut, pihak Semen Tonasa memiliki strategi tersendiri agar tetap bisa bertahan ditengah terpaan perusahaan semen china yang menawarkan harga di bawah harga pasar.
"Perusahaan China itu mereka cari pasar. Karena disana sudah melemah (pasarnya). Jadi mereka bawa barang dengan harga murah kesini, asal barangnya habis," ujar Direktur Utama Semen Tonasa Unggul Attas, di Makassar, Jumat (20/5/2015).
Untuk itu, perseroan menyatakan menerapkan strategi, yang pertama memperkuat brand image yang sudah dijaga baik dari awal pembentukan dan pendirian perseroan.
"Brand image yang dilakukan, dengan menjaga terus kestabilan supply dan kepuasan konsumen. Dengan keadaan itu, maka distribusi semen akan tetap berjalan baik. Jangan sampai konsumen mencari barang tidak ada. Dengan brand image kuat maka harga akan lebih mahal," tutur Unggul.
Yang kedua perseroan terus melakukan efisiensi dan inovasi. "Itu terus kita lakukan, agar bisa menjaga disparitas harga. Harganya dari Tiongkok (semen) itu beda Rp10 ribu lebih murah dari kita. Kita di pasar memang termahal. Tapi kita masih tetap percaya, dengan hasil kerja keras yang dilakukan. Salah satunya tadi, dengan brand image kual, maka harga akan lebih mahal," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement