Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perbankan Diimbau Jamin Kelancaran Pembayaran Non-Tunai

Warta Ekonomi -

WE Online, Kendari - Pihak perbankan di Sulawesi Tenggara diimbau menjamin kelancaran tansaksi non-tunai oleh masyarakat dengan memastikan mesin ATM dan mesin e-banking yang ditempatkan di mal, toko atau swalayan dalam kondisi baik, terutama selama puasa dan menjelang lebaran.

"Pihak perbankan sangat penting memastikan mesin ATM dan mesin e-banking yang tersedia dalam kondisi baik, sehingga masyarakat yang melakukan tansaksi non-tunai tidak ada kesulitan," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sultra, Dian Nugraha di Kendari, Kamis (16/6/2016).

Bank Indonesia, kata dia, menjamin jumlah uang yang tersedia selama puasa dan hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah atau 2016 Masehi dapat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat.

Meski demikian, ujarnya, masyarakat diharapkan melakukan transaksi non-tunai karena lebih aman bila dibandingkan dengan transaksi tunai.

"Transaksi non-tunai lebih aman karena bisa menghindarkan masyarakat dari korban tindak kejahatan perampokan atau pencurian oleh pelaku tindak kejahatanan," katanya.

Selain itu kata dia, transaksi non-tunai juga dapat menghindarkan masyarakat dari tindak kejahatan peredaran uang palsu yang belakangan ini marak terjadi di tengah masyarakat.

"Kalau masyarakat sudah membiasakan diri melakukan transaksi non-tunai, maka secara perlahan peredaran uang palsu dapat ditekan bahkan dihilangkan," katanya.

Pada saat yang sama katanya, jumlah uang lusuh atau rusak akibat transaksi tunai yang nilainya mencapai ratusan miliar per tahun, bisa ditekan.

Menurut dia, peredaran uang palsu marak terjadi di tengah masyarakat pada setiap bulan puasa dan menjelang lebaran, karena kebutuhan masyarakat di waktu tersebut sangat tinggi.

"Akibat meningkatnya jumlah kebutuhan yang dibarengi dengan naiknya harga barang-barang kebutuhan, membuat orang-orang yang tidak bertanggung jawab sering nekat mengedarkan uang palsu untuk mendapatkan keuntungan besar," katanya. (Ant).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: