Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat (BI Sumbar) Puji Atmoko menyebutkan, rata-rata transaksi nontunai secara nasional saat ini mencapai Rp18 triliun per hari.
"Rata-rata transaksi nontunai nasional per hari itu berasal dari berbagai alat, baik itu lewat anjungan tunai mandiri (ATM) maupun kartu debit," kata dia di Padang, Minggu.
Ia mengatakan hingga akhir Juli 2016, transaksi nontunai yang terjadi di Indonesia itu berasal dari 130 juta kartu debit. Sedangkan transaksi melalui kartu kredit di Indonesia dapat mencapai 18 juta transaksi per hari dengan total Rp754 miliar.
Selain itu, juga terdapat transaksi nontunai melalui uang elektronik yang mencapai 38 instrumen dengan total transaksi mencapai Rp18 miliar per hari.
"Ini lebih banyak dilakukan di Jakarta. Sedangkan untuk Sumbar telah dipraktekandi Trans Padang," ujarnya.
Selanjutnya untuk transaksi secara net per harinya secara nasional ialah Rp18 triliun melalui sekitar 400 ribu transaksi. Pihaknya terus menyediakan pelayanan untuk transaksi nontunai secara maksimal termasuk secara bergerak dan internet banking, bahkan telah menyediakan 102 ribu ATM se-Indonesia.
Khusus untuk Sumbar, Puji menilai masyarakat setempat masih lebih suka bertransaksi tunai, padahal salah satu tujuan transaksi nontunai ialah untuk menurunkan jumlah uang tidak layak edar.
"Saat ini sudah ada penurunan. Dari 2014 ada Rp7,5 triliun uang yang dimusnahkan, kemudian pada 2015 sebanyak Rp6,6 triliun. Sedangkan pada 2016 hingga semester I ada Rp2,9 triliun yang dimusnahkan," jelasnya.
Namun, secara umum ia meyakini akan terjadi percepatan pertumbuhan ekonomi, temasuk di Sumbar karena kebiasaan masyarakat pasti dapat diubah, apalagi segala sesuatu sudah mempunyai sistem digital termasuk pembayaran tagihan, belanja dan sebagainya.
"Apalagi berdasarkan data, transaksi di Indonesia meningkat dan uang yang dimusnahkan semakin kecil. Jadi ada indikasi transaksi non tunai meningkat," ujarnya.
Sementara Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyampaikan untuk pejabat Sumbar sendiri sudah melakukan transaksi non tunai secara keseluruhan dan memang harus dibiasakan untuk semua kalangan.
"Mungkin untuk yang sudah tua akan cukup sulit melakukan transaksi nontunai, namun anak muda, eksekutif, pejabat, mahasiswa serta pengusaha tentu bisa dan mulai membiasakan diri," katanya. Ant.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Leli Nurhidayah
Tag Terkait:
Advertisement