Nilai impor Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada bulan Juli 2016 mengalami penurunan sebesar 85,84 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"Nilai impor Sulawesi Utara bulan Juli 2016 atas dasar CIF (cost, insurance, freight) dibanding bulan Juni 2016 mengalami penurunan sebesar 85,84 persen atau turun dari 25,91 juta dolar AS menjadi 3,67 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut Moh Edy Mahmud di Manado, Kamis (25/8/2016).
Bila dibandingkan dengan bulan Juli 2015 (yoy) terjadi penurunan sebesar 14,05 persen atau turun dari 4,27 juta dolar AS menjadi 3,67 juta dolar AS.
Secara kumulatif hingga bulan Juli 2016 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan nilai impor sebesar 167,40 persen, atau naik dari 35,09 juta dolar AS pada tahun 2015 menjadi 93,83 juta dolar AS pada tahun 2016.
Impor komoditi barang bulan Juli 2016 yang mengalami peningkatan terbesar adalah bahan kimia anorganik yang meningkat dari 0,05 juta dolar AS menjadi 0,15 juta dolar AS atau meningkat sebesar 200,00 persen.
Sedangkan penurunan impor terjadi pada komoditi mesin-mesin/pesawat mekanik yang menurun dari 20,15 juta dolar AS menjadi 1,69 juta dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 91,61 persen.
Komoditi impor yang masuk Sulawesi Utara pada bulan Juli 2016, terbanyak berasal dari Korea Selatan dengan nilai 1,36 juta dolar AS (36,94 persen), disusul Singapura dengan nilai sebesar 1,26 juta dolar AS (34,23 persen) dan Australia dengan nilai sebesar 0,71 juta dolar AS (19,21 persen) serta sisanya dari negara lain.
Dari bulan Januari hingga Juli 2016 total impor dari luar negeri sebesar 93,83 juta dolar AS dengan impor terbesar dari negara India 22,63 juta dolar AS (24,12 persen) dan sisanya dari negara-negara lain. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement