Kehadiran saudara kembar hasil kolaborasi Toyota Astra Motor (TAM) dan Astra Daihatsu Motor (ADM), yakni Toyota Calya dan Daihatsu Sigra, memang mampu memberikan angin segar di tengah masih lesunya industri kendaraan bermotor di tanah air.
Namun di balik itu, kehadiran multipurpose vehicles (MPV) LCGC (low cost and green car) dari pabrikan Toyota dan Daihatsu tersebut juga memberikan gejolak yang besar dan menghantam pasar mobil bekas (mobkas) di Indonesia.
Demikian kesimpulan dari riset yang dilakukan divisi penelitian dan pengembangan (Litbang) Carmudi Indonesia yang disampaikan hari ini, Rabu (14/9/2016), di Jakarta.
CEO Carmudi Indonesia Subir Lohani mengatakan ada kencenderungan kalangan ekonomi menengah di Indonesia sudah mulai membandingkan antara LCGC keluaran terbaru dengan MPV bekas sekelas Avanza dan Xenia.
"Kami melihat kebiasaan konsumen dalam memilih kendaraan pertama mereka. Model mobil seperti Avanza dan Xenia telah mendominasi baik pasar mobil baru maupun bekas selaras dengan keduanya telah menjadi produk berkualitas dengan harga terjangkau. Namun, sekarang kami melihat adanya 'generasi baru' dari pembeli yang menginginkan mobil LCGC dengan ukuran dan fungsi seperti Avanza dan Xenia, tapi dengan harga yang lebih rendah dari kedua mobil tersebut," jelas Subir.
Memang bila menilik dari harga kisaran yang diberikan pemegang merek MPV LCGC tersebut sangat menarik para calon pembeli mobil bekas. Harga terendah Rp106,6 juta hingga Rp149 juta cukup membuat konsumen mobil bekas untuk melirik MPV LCGC keluaran terbaru tersebut.
"Harga yang ditawarkan itu (Calya dan Sigra) cukup mengurangi demand pembeli mobil bekas Avanza dan Xenia hingga mencapai 50%, itu karena adanya kesamaan kisaran harga mobil bekas Avanza dan Xenia dengan mobil baru Calya dan Sigra," tambah Ketua Ikatan Pedagang Mobil Jakarta Timur (IPMJ) Ahmad Fadilah.
Imbasnya, pedagang pun menurunkan harga jual perihal ragam pilihan mobil bekas dengan harga sama seperti Calya dan Sigra (Rp106,6 juta hingga Rp149 juta), situs Carmudi menemukan ada 11.300 listing mobil bekas yang tersedia. Mulai dari Honda Jazz iDSI keluaran 2005, Nissan Grand Livina SV (2012), hingga Toyota Avanza G (2013). Cek harga tersebut di harga mobil bekas Rp100-150 juta.
Litbang Carmudi Indonesia juga menemukan adanya pergerakan dari para penjual mobil bekas untuk menurunkan harga jual mobilnya. Tidak hanya itu, pedagang mobil bekas yang menjual Avanza dan Xenia juga melakukan usaha untuk menarik calon pembeli dengan mengubah harga jual mobil bekas tersebut.
Jika sebelum peluncuran Calya dan Sigra pada bulan Agustus 2016, mobil Avanza bekas tahun 2016 dihargai Rp165 juta, sebulan kemudian harga pasaran mobil tersebut menjadi Rp160 jutaan.
"Hal itulah yang membuat konsumen banyak membandingkan keluaran LCGC terbaru dengan Avanza dan Xenia bekas. Itu juga berimbas pada terjadinya depresiasi harga di pasar mobil seken untuk model Avanza dan Xenia. Faktanya telah terjadi depresiasi 3% terhadap mobil bekas tersebut hanya dalam rentang satu bulan setelah peluncuran Calya dan Sigra," sebut Subir.
Temuan serupa juga diamati Herjanto Kosasih, Senior Manager WTC Mangga Dua yang terkenal sebagai bursa mobil bekas terbesar di Indonesia. Menurut Herjanto, harga mobil bekas Avanza-Xenia mengalami penurunan harga 5-10% atau jika dinominalkan sebesar Rp15 jutaan.
Sebagai catatan, informasi data penjualan terakhir yang disampaikan TAM, untuk Calya, hasilnya sudah melebihi target yang diharapkan TAM yakni sebanyak 7000-8000 unit/bulan. Belum bulat sebulan, penjualan calon mobil sejuta umat kedua Toyota ini sudah mencapai16.868 unit.
Sementara ADM menyebutkan kalau Sigra telah laris sebanyak 5.091 unit sejak peluncurannya 2 Agustus lalu. Bahkan, Sigra mampu merebut 52 persen penjualan Daihatsu di gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 beberapa waktu lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement