PT PLN (Persero) menandatangani dua perjanjian pembelian energi listrik berbasis surya. Pertama perjanjian dilakukan antara PLN dengan PT Global Karya Mandiri untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) 1 Megawatt peak (MWp) Atambua. Kedua, perjanjian PLN dengan PT Indo Solusi Utama untuk pembangunan pembangkit listrik swasta (IPP) PLTS 2x1 MWp Ende-Ropa-Maumere.
Penandatanganan perjanjian dilakukan oleh General Manager PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Richard Safkaur bersama Komisaris PT Global Karya Mandiri, Raden Kartono dan Direktur Utama PT Indo Solusi Utama, Rici Candra Perwira. Penandatanganan ini disaksikan oleh Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara Machnizon Masri di Kantor PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Machnizon mengatakan kerja sama jual beli listrik ini mengacu pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 17 Tahun 2013 yang memberikan penugasan kepada PLN untuk membeli listrik dari PLTS tersebut.
"Perkembangan beban listrik di Indonesia khususnya di NTT sangat cepat dan pertumbuhan investasi di NTT juga cukup tinggi. Untuk itu diharapkan dua PLTS tersebut segera selesai dan bisa segera dimanfaatkan untuk menambah pasokan sistem kelistrikan di NTT," kata Machnizon di NTT, Kamis kemarin (16/9/2016).
Proyek PLTS Atambua berlokasi di Kelurahan Umanen, Kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu. Sementara PLTS Ende-Ropa-Maumere berlokasi di dua tempat, yaitu Desa Popanda, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende dan Desa Wairbleler, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka.
Pekerjaan pembangunan PLTS Atambua dan PLTS Ende-Ropa-Maumere hingga mampu beroperasi secara komersial (commercial operating date/COD) ditargetkan maksimal 18 bulan sejak pendatanganan perjanjian pembelian energi listrik.
Machnizon menjelaskan PLTS Atambua dan PLTS Ende-Ropa-Maumere saat beroperasi optimal mampu menghasilkan energi listrik sebesar 4.152.500 kWh/tahun atau sebanding dengan 1.162.700 liter solar/tahun. Dengan harga bahan bakar minyak Rp5.019 atau sebesar Rp5.84 miliar/tahun. Listrik yang dihasilkan PLTS Atambua dan PLTS Ende-Ropa-Maumere akan disalurkan melalui jaringan distribusi 20 kilo Volt (kV).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement