Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menpora Beri Nilai Tujuh Penyelenggaraan PON XIX

Warta Ekonomi, Bandung -

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi ketika diminta penilaian terhadap pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 hingga Jumat oleh wartawan (nilainya dari 1-10) maka nilainya adalah tujuh.

"Antara berapa nilainya? Oh satu sampai 10. Tujuh (nilainya), sampai hari ini ya, tapi belum lusa dan belum masih ada sisa hari," kata Imam Nahrawi, usai menggelar jumpa pers di Media Center Utama PON XIX di Trans Luxury Hotel Bandung, Jumat (23/9/2016).

Ia menuturkan salah satu hasil rapat evaluasi terkait penyelenggaran PON XIX/2016 pembahasan tentang masalah yang muncul selama pelaksanaan pesta olahraga nasional empat tahunan tersebut.

"(Sorotan utama pelaksanaan PON) koordinasi. Saya kira kalau semua bertanggung jawab terhadap tugas pokoknya masing-masing tidak akan ada seperti ini. Jadi faktor komunikasi yang harus diperhatikan," ujar Menpora.

Dirinya akan terus mengawasi pelaksanaan PON XIX demi tercapainya pelaksanaan ajang tersebut.

"Seperti persoalan wasit yang disorot kemarin, sebenarnya bukan kewenangan PB PON tapi kewenangan antara KONI dengan cabor. Jadi jangan alergi kalau Menpora mengawasi setiap saat," kata dia.

Menpora menuturkan berdasarkan hasil evaluasi sejauh ini pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat sudah berjalan baik.

"Secara objektif saya menilai penyelenggaraan PON sudah berjalan baik kalau ada hal-hal yang kurang itu sudah dievaluasi oleh PB PON," kata dia.

Ia menuturkan evaluasi ini sangat berimbas positif bagi penyelenggaraan PON XIX yang masih tersisa beberapa hari lagi dan Jawa Barat sebagai penyelenggara pesta olahraga tingkat nasional tentunya ada hal-hal atau masalah di luar kemampuan penyelenggara.

"Kami dari kementerian meminta kepada KONI agar terus mengawasi, memantau dan melaporkan soal-soal yang ada di lapangan dan menyelesaikan bersama PB PON dan setiap cabor, dengan cepat dan tidak boleh tertunta," kata dia. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: