Ahok Minta Maaf, Fadli Zon: Terlambat!

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) secara terbuka meminta maaf atas pernyataannya terkait kutipan Alquran Surat Al Maidah Ayat 51, calon gubernur petahana itu pun meminta agar pernyataannya itu tidak diperpanjang lagi. Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menilai permintaan maaf Ahok terlambat. Meskipun demikian, Fadli pun memakluminya.

"Sebetulnya agak terlambat permintaan maaf itu tapi saya kira lebih bagus dari pada tidak sama sekali," kata Fadli di Gedung DPR, Senin (10/10/2016).

Wakil Ketua DPR ini menambahkan permintaan maafnya itu menunjukan bahwa isu yang menyangkut SARA sangatlah sensitif. Diapun meminta Ahok tidak menyentuh kembali?persoalan tersebut, apalagi mengaitkan antara ayat suci dan kepentingan politik.

"Ini menunjukan bahwa hal yang menyangkut masalah SARA itu adalah hal yang sensitif. Jadi kalau dikatakan janganlah mengotak-utik SARA, yang mengotak-atik SARA?tuh dia, bukan orang lain. Jadi polisi dan aparat penegak hukum ini juga harus cerdas siapa sebetulnya yang pertama kali memicu persoalan SARA, itu bukan orang lain," imbuhnya.

Fadli pun menilai?permintaan maaf dari mantan Bupati Belitung Timur itu bisa menjadi bukti bahwa ada pelanggaran pidana terkait penodaan agama. Dia pun meminta agar pihak Kepolisian bersikap netral, jika memang terbukti Ahok melanggar maka sudah sepantasnya untuk ditindak.

"Hal lain yang itu Ahok sendiri yang menimbulkan reaksi dan menimbulkan kegaduhan ya dia sendiri seperti yang diakui. Nah harusnya dalam kasus-kasus seperti ini aparat penegak hukum itu dapat bertindak dengan netral, dengan wajar, jangan berpihak kepada Ahok atau incumbent jadi harus jelas," tambahnya.