Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Raksasa elektronik Korea Selatan Samsung Electronics Co Ltd dikabarkan telah menghentikan sementara produksi ponsel pintar Galaxy Note 7 setelah adanya laporan bahwa perangkat penggantinya masih berisiko terbakar.
Kepada BBC,?Samsung mengatakan bahwa mereka sedang menyesuaikan waktu produksi untuk memastikan segala hal terkait kualitas dan keamanan pada perangkat tersebut. Perusahaan terpaksa harus mengeluarkan perangkat pengganti Note 7 menyusul sejumlah laporan terjadinya ledakan baterai dan piranti yang rawan terbakar.
Akhir bulan lalu, Samsung telah berhasil melakukan proses penggantian lebih dari 1 juta unit Galaxy Note 7 yang bermasalah. Raksasa teknologi tersebut meyakinkan pelanggan bahwa perangkat Note 7 yang telah mengalami perbaikan merupakan perangkat yang aman.
Samsung bahkan sempat melakukan penundaan jadwal penjualan kembali Note 7 dari yang seharusnya 28 September menjadi 1 Oktober dengan alasan agar Note 7 pengganti sudah benar-benar sempurna sebelum dijual. Akan tetapi, hingga saat ini terdapat sejumlah laporan dari pelanggan bahwa smartphone Note 7 yang telah mereka tukar mengeluarkan asap.
Tidak hanya itu, Samsung kembali menghadapi pukulan berat setelah dua operator jaringan seluler di Amerika Serikat, AT & T dan T-Mobile mengatakan berhenti menjual dan mengganti perangkat Note 7 di AS.
"Sementara Samsung menyelidiki beberapa sejumlah laporan yang ada terkait masalah tersebut, T-Mobile untuk sementara waktu menangguhkan semua penjualan Note 7 baru dan pertukaran untuk penggantian perangkat Note 7," kata T-Mobile di situsnya, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Selasa (11/10/2016).
Sementara itu, AT & T mengatakan bahwa, "Kami tidak lagi melayani penukaran Note 7 baru saat ini, sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut dari insiden dilaporkan."
Operator tersebut di sisi lain juga menyarankan pelanggan untuk menukarkan Note 7 mereka dengan smartphone yang lain. Pekan lalu, sebuah penerbangan domestik di Amerika Serikat dievakuasi setelah sebuah Note 7 yang telah diganti mulai mengeluarkan asap di dalam kabin. Sementara itu, seorang pria di Kentucky dilaporkan terjaga setelah kamar tidurnya dipenuhi oleh asap dari perangkat Note 7 yang telah ia tukarkan.
"Kami terus bergerak cepat untuk menyelidiki kasus yang dilaporkan untuk menentukan penyebab dan akan membagikan temuan kami secepatnya. Jika kita menyimpulkan bahwa terdapat masalah keamanan pada produk tersebut, kami akan bekerja dengan CPSC (Consumer Product Safety Commission) AS untuk segera mengambil langkah untuk mengatasi situasi yang ada," kata pihak Samsung.
Eric Schiffer, seorang pakar strategi brand di Reputasi Konsultan Manajemen, mengatakan perusahaan harus mengambil tindakan untuk membatasi dampak berbahaya bagi citra perusahaan mereka.
"Jika Note 7 dibiarkan terus, hal itu dapat mengarah pada langkah penghancuran diri terbesar sebuah merek dalam sejarah teknologi modern," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement