Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos BEI Nilai Ketegasan Jokowi-JK Mampu Jaga Kestabilan Ekonomi

Bos BEI Nilai Ketegasan Jokowi-JK Mampu Jaga Kestabilan Ekonomi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai bahwa ketegasan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden dalam menjalankan kebijakannya menjadi salah satu faktor yang menjaga kestabilan ekonomi nasional.

"Saya akui pemerintahan Jokowi-JK cukup tegas dalam menjalankan program-programnya, salah satunya amnesti pajak. Ini sudah dilakukan dengan berani," ujar Direktur BEI Tito Sulistio di Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Ia mengatakan bahwa Undang-Undang (UU) Pengampunan Pajak yang banyak menuai kritik itu tetap dijalankan, dan hasilnya pun ternyata cukup diapresiasi oleh kalangan pengusaha.

Selain itu, lanjut dia, di tengah perekonomian global yang melambat, Indonesia juga masih mampu mencatatkan pertumbuhan dan menjadi salah satu yang tertinggi di dunia.

"Ekonomi Indonesia 'growth' 5,1 persen, salah satu yang tertinggi di dunia," ucapnya.

Di sisi lain, ia mengatakan bahwa laju inflasi yang cenderung mengalami penurunan hingga di bawah 4 persen menandakan kerja sama antara pemerintah dan Bank Indonesia cukup kuat, sehingga dampaknya bagi pasar modal membaik.

Bank Indonesia mencatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan September 2016 mencatat inflasi sebesar 0,22 persen (month to month). Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara "year to date" (ytd) dan tahunan (yoy) masing-masing mencapai 1,97 persen dan 3,07 persen.

"Angka-angka data ekonomi lainnya juga tidak bisa dipungkiri, tercatat bagus," ujarnya.

Menurut Tito Sulistio, pencapaian sejumlah data ekonomi di dalam negeri pada tahun ini merupakan acuan bagi industri pasar modal untuk tumbuh lebih baik lagi di masa depan.

"Saya melihat dasar-dasar untuk masa depan bagus dengan mental membaik, Untuk industri pasar modal dampaknya menjadi bagus," katanya.

Sepanjang 2016 ini, Tito Sulistio memaparkan kinerja pasar modal domestik yang salah satunya dapat dilihat dari indeks harga saham gabungan (IHSG), telah mencatatkan pertumbuhan sekitar 17,77 persen, juga menjadi salah satu yang tertinggi di dunia. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: